Aki-Mecer di Ketapang
Andry
Borneo Tribune, Ketapang
Pemandangan yang ada di hadapan saya, sungguh menggetarkan. Sedari pagi, 09.20 wib, puluhan ribu orang telah menunggu di lapangan Rahadi Usman, Ketapang. Dengan beragam atribut, seperti bendera, slayer, stiker, baju kaos dan lainnya menantikan kehadiran ‘Sang Pejuang’ duet Akil-Mecer. Calon pemimpin ini, sebelumnya menggelar kampanye terbuka di Desa Pesaguanm, Kecamatan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Senin (5/11) kemarin.
Tatkala corong pengeras suara di bandara itu mengabarkan, bahwa orang yang telah mereka nanti-nantikan telah tiba, seketika itu pula mereka bersorak sorai. Bergembira. Ada yang berjingkrak-jingkrak, ada pula yang melantunkan yel-yel ‘Akil-Mecer siapa yang punya. Akil-Mecer siapa yang punya. Akil-Mecer siapa yang punya, yang punya kita semua’. Suara yang terdengar begitu kompak.
‘Sang Pejuang’ yang popular di mata rakyat ini, sembari melepaskan senyuman, lantas melambai-lambaikan tiga jemari sebagai simbol anak muda, ‘Metal’.
Tak mau menyia-nyiakan waktu, aparat keamanan langsung memimpin rombongan tersebut menuju ke Pasuguan Kanan. Tepatnya di lapangan bola Pasaguan Kanan. Yang terletak sekitar 30 km dari pusat kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar 45 menit. Massa yang berada di bandara tidak mengikuti. Hanya terlihat konvoi mobil rombongan menuju ke sana.
Sekitar 2 km sebelum memasuki lokasi, massa telah membanjiri lokasi. Mereka berbaris layaknya tentara yang mengikuti upacara gelar pasukan yang lazim kita lihat. Massa meluber sampai di kiri dan kanan bahu jalan. Akil-Mecer terlihat menurunkan kaca kendaraan yang mereka tumpangi, seraya kembali melambai-lambaikan tangannya. Akil-Mecer disambut hangat oleh konstituen mereka. ‘Sang Pejuang’ disambut layaknya pahlawan. Tidak kurang dari 35.000 massa hadir dalam kampanye tersebut.
Kehadiran duet Akil-Mecer juga membawa biduan cantik dari ibukota Iis Dahlia, Ria KDI dan Ria Kon Dang In, turut menyertai ‘Sang Pejuang’ menghiburkan rakyat mereka.
Dalam orasi politiknya, Akil mengemukakan alasan mengapa rakyat mesti memilih gubernur dan wakil gubernur baru. Hal itu dikarenakan kondisi riil Kalbar masih sangat jauh tertinggal, bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebut saja dengan Kalimantan yang lainnya. Kalbar menempati posisi yang paling buntut, yaitu keempat.
Andry
Borneo Tribune, Ketapang
Pemandangan yang ada di hadapan saya, sungguh menggetarkan. Sedari pagi, 09.20 wib, puluhan ribu orang telah menunggu di lapangan Rahadi Usman, Ketapang. Dengan beragam atribut, seperti bendera, slayer, stiker, baju kaos dan lainnya menantikan kehadiran ‘Sang Pejuang’ duet Akil-Mecer. Calon pemimpin ini, sebelumnya menggelar kampanye terbuka di Desa Pesaguanm, Kecamatan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Senin (5/11) kemarin.
Tatkala corong pengeras suara di bandara itu mengabarkan, bahwa orang yang telah mereka nanti-nantikan telah tiba, seketika itu pula mereka bersorak sorai. Bergembira. Ada yang berjingkrak-jingkrak, ada pula yang melantunkan yel-yel ‘Akil-Mecer siapa yang punya. Akil-Mecer siapa yang punya. Akil-Mecer siapa yang punya, yang punya kita semua’. Suara yang terdengar begitu kompak.
‘Sang Pejuang’ yang popular di mata rakyat ini, sembari melepaskan senyuman, lantas melambai-lambaikan tiga jemari sebagai simbol anak muda, ‘Metal’.
Tak mau menyia-nyiakan waktu, aparat keamanan langsung memimpin rombongan tersebut menuju ke Pasuguan Kanan. Tepatnya di lapangan bola Pasaguan Kanan. Yang terletak sekitar 30 km dari pusat kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar 45 menit. Massa yang berada di bandara tidak mengikuti. Hanya terlihat konvoi mobil rombongan menuju ke sana.
Sekitar 2 km sebelum memasuki lokasi, massa telah membanjiri lokasi. Mereka berbaris layaknya tentara yang mengikuti upacara gelar pasukan yang lazim kita lihat. Massa meluber sampai di kiri dan kanan bahu jalan. Akil-Mecer terlihat menurunkan kaca kendaraan yang mereka tumpangi, seraya kembali melambai-lambaikan tangannya. Akil-Mecer disambut hangat oleh konstituen mereka. ‘Sang Pejuang’ disambut layaknya pahlawan. Tidak kurang dari 35.000 massa hadir dalam kampanye tersebut.
Kehadiran duet Akil-Mecer juga membawa biduan cantik dari ibukota Iis Dahlia, Ria KDI dan Ria Kon Dang In, turut menyertai ‘Sang Pejuang’ menghiburkan rakyat mereka.
Dalam orasi politiknya, Akil mengemukakan alasan mengapa rakyat mesti memilih gubernur dan wakil gubernur baru. Hal itu dikarenakan kondisi riil Kalbar masih sangat jauh tertinggal, bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebut saja dengan Kalimantan yang lainnya. Kalbar menempati posisi yang paling buntut, yaitu keempat.
“Jadi rakyat Kalbar perlu perubahan yang nyata. Bukan hanya wacana saja. Mari satukan langkah lakukan perubahan,” seru Akil dengan lantang, seraya disambut dengan riuhnya tepukan.
‘Sang Pejuang’ menambahkan, bahwa kondisi kelistrikan di Kalbar juga masih morat-marit. Sebulan hidup sebulan mati. Bagaimana mau melakukan pembangunan bila tidak didukung dengan sarana listrik yang baik. “Listrik merupakan tanggungjawabnya PLN. Namun, seorang pemimpin tentu dapat mengeluarkan kebijakan demi rakyatnya. Bukan hanya menanti dan menunggu. Tetapi harus aktif mencarikan solusi cerdas bagi rakyatnya,” kata Akil.
Permasalahan pendidikan juga tak lepas dikritisinya. Saat ini, banyak fasilitas dan kurikulum yang dipergunakan telah kadaluarsa. Jadi, banyak anak-anak bangsa ini yang sangat minim ilmu pendidikan. Hal ini diperparah dengan kondisi dunia kesehatan yang masih belum berpihak kepada masyarakat kecil. “Bilamana saya dan Pak Mecer terpilih, maka saya akan memberikan pelayanan sekolah gratis, dan pelayanan kesehatan yang memadai kepada masyarakat Kalbar,” ujarnya.
Lain halnya dengan Mecer, mantan dosen matematikan ini menyerukan, agar masyarakat mau memberikan kesempatan bagi duet Akil-Mecer. Ia menuturkan, termasuk orang yang pendiam dan tidak banyak omong. Namun, masyarakat tentu mengenal jejak-jejak langkahnya sebagai ‘Bapak perekononian yang berhasil dengan teguh mempelopori serta memperjuangkan bentuk credit union (CU) kepada masyarakat.
Ia mengaku telah bergelut dengan bidang ini selama 20 tahun. Namun, ia merasa sedih, karena di Kalbar masih belum banyak orang mengetahui tentang CU. “Apabila masyarakat mau memberikan kepercayaan kepada kami untuk membangun. Maka saya yakin, CU akan semakin berkembang secara signifikan sekitar 20 persen. Mudah-mudahan rakyat mau memberikan kepercayaan kepada kami berdua,” seru putra Ketapang ini santun.
Duet Akil-Mecer tak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat luas, agar tetap menjaga suasana kondusif. Jangan mudah terprovokasi dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Mari kita sukseskan Pilgub 15 November mendatang. Dengan semangat perubahan. Satukan langkah lakukan perubahan,” kata pasangan dengan nomor urut 3, ini. □
Foto AMC
No comments:
Post a Comment