Wednesday, June 27, 2007

Air Bersih Jadi Prioritas

Pontianak Post

Rabu, 27 Juni 2007


Pontianak,- Kandidat Gubernur Kalimantan Barat HM Akil Mochtar SH MH menegaskan penyediaan air bersih bagi masyarakat provinsi yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini haruslah menjadi prioritas bagi pemerintah daerah.

"Kunjungan saya ke wilayah pedesaan menunjukkan kalau masyarkaat sangat mendambakan pengadaan air bersih. Mereka sangat mengeluhkan karena tidak ada jaminan dari untuk memperoleh air bersih yang layak untuk dikonsumsi," kata Akil di Pontianak, kemarin.

Anggota DPR RI yang telah mengunjungi sekitar 1.230 dari 1.400 desa di Kalbar ini mengaku prihatin terhadap kondisi tersebut. Tak heran, jika ia menyebut pemerintahan sekarang ini belum memiliki political will untuk memenuhi kebutuhan rakyat tersebut.

"Pada masa mendatang, pemerintah harus memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat ini. Kita tidak ingin derajat kesehatan menurun hanya karena tidak terpenuhinya kebutuhan akan air bersih," ujar kandidat gubernur yang diusung oleh Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB) tersebut.

Menurut Akil, mayoritas masyarakat di Kalimantan Barat tidak menjadikan air yang diproduksi PDAM untuk dikonsumsi langsung. Lebih banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti mencuci. "Lebih banyak menggunakan air hujan, mineral. Ini sangat memprihatinkan. Pada masa mendatang, tidak ada lagi masyarakat yang mengkonsumsi air hujan sebagai air minum," katanya.

Akil yang akan berpasangan dengan Drs AR Mecer, mantan Dosen FKIP Untan menyebutkan, banyak sumber mata air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pengelolaan air bersih. Namun tidak ada keinginan dari pemerintah untuk memanfaatkan potensi itu secara profesional.

"Saya kira, lima tahun mendatang, tidak ada lagi rakyat Kalbar yang mengkonsumsi air hujan untuk minum. Sudah saatnya, pemerintah menyediakan air bersih yang bisa langsung diminum,"ujar kandidat yang diusung sembilan partai politik, bahkan masih ada partai lain yang akan mengusungnya.

Sembilan partai tetap utuh mendukung pencalonannya. Tidak ada satupun partai yang mencabut dukungannya. Masih tetap solid karena mereka menilai Aki Mochtar dan AR Mecer adalah figur yang layak memimpin Kalbar, lima tahun mendatang. (mnk*)

Tuesday, June 26, 2007

Mengambil Manfaat dari Credit Union

26/06/07

Antara.co.id

Oleh Nurul Hayat


Pontianak (ANTARA News) - Pilihan menabung dewasa ini semakin banyak, tidak hanya pada lembaga perbankan, tetapi juga dapat dilakukan melalui Credit Union atau lembaga keuangan yang di dalamnya berkumpul orang yang saling percaya dan berwatak sosial, dengan tujuan untuk kesejahteraan bersama.

Credit Union (CU), diambil dari bahasa Latin "credere" yang artinya percaya dan "union" atau "unus" berarti kumpulan. Sehingga "Credit Union" memiliki makna kumpulan orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan pemersatu dan sepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama untuk dipinjamkan kepada anggota dengan tujuan produktif dan kesejahteraan.

Credit Union, menurut Pendiri Credit Union Pancur Kasih, Drs Anselmus Robertus Mecer, 53, pertama kali muncul di Indonesia pada 1960-an yang mulai dikembangkan dari barat.

Seorang pastor Katolik asal Jerman bertugas di Indonesia dan membawa konsep tersebut. Kemudian CU mulai diperkenalkan ke Kalimantan Barat pada 1975.

Melalui gereja Katolik, diadakan pelatihan pembentukan CU sehingga lahir 40 kelompok. Namun pasang dan surut selalu ada. Satu demi satu, CU berguguran lantas hilang. Kemudian pada tahun 1985, dilakukan sosialisasi ulang dan pelatihan. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), salah satunya, Pancur Kasih, mengikuti pelatihan tersebut.

"Saya mewakili Pancur Kasih ikut dalam pelatihan itu," kata AR Mecer saat ditemui beberapa waktu lalu.

Setelah mengikuti pelatihan selama tiga hari, AR Mecer mengaku tertarik, sehingga pada tahun yang sama mulai membangun lembaga keuangan itu bersama sejumlah rekannya.

Maka dibentuklah CU Khatulistiwa Bhakti, sebagai CU pertama di Kalimantan Barat yang berdiri pada 12 Mei 1985. Hingga Maret 2007
CU masih punya anggota sebanyak 10.707 orang.

Keberadaan CU, katanya, memiliki manfaat besar bagi masyarakat. Mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya, CU tentu saja sama artinya dengan koperasi simpan pinjam atau lembaga keuangan lain. Namun, bagi mereka yang bergelut dalam bidang ini, tentulah menampik dugaan tersebut.

Credit Union, tentu saja beda dengan koperasi atau lembaga perbankan umumnya, demikian pendapat Mariamah Achmad seorang aktivis penggagas pembentukan CU Muare Pesisir yang anggotanya kebanyakan para perempuan pencari nafkah keluarga.

Menurut ia, manfaat CU bagi anggota adalah mengubah pola pikir. Maksudnya, dari yang terbiasa instan -- langsung memanfaatkan uang saat mendapat pinjaman -- menjadi menciptakan modal dahulu dengan menabung secara rutin. Jika telah tercipta modal atau tabungan, baru memanfaatkan atau meminjam. "Inilah yang tidak ditemukan di lembaga keuangan lainnya," katanya, berpromosi.

Selain itu, CU juga dapat mengubah kebiasaan seseorang dari tidak biasa menabung menjadi biasa menabung. Anggota CU selalu mempunyai uang dalam bentuk tabungan yang terus meningkat, dan selalu bisa memanfaatkan tabungan untuk meningkatkan jumlah untuk menciptakan aset.

Ia mengatakan, pada awalnya, sebagian besar anggota CU tidak biasa menabung secara rutin. Tetapi setelah menjadi anggota dan banyak belajar, mereka pun akhirnya menyadari manfaat menabung rutin itu. Apalagi dengan menabung, anggota mendapatkan balas jasa simpanan (BJS).

Jika menjadi anggota CU, seorang anggota mesti menabung untuk meningkatkan modal. "Menabung sistem CU berbeda dengan menabung secara `tradisional` di lembaga lain, misalnya bank, setelah menabung, uang itu ditarik untuk dipergunakan. Tetapi di CU, lebih modern karena ada dana yang tersimpan," katanya.

Kepercayaan Anggota

Seiring dengan semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat akan keberadaan CU, jumlah lembaga keuangan itu terus bertambah dari tahun ke tahun.

Menurut data Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah Kalimantan (BK3D), saat ini sudah ada 48 credit union yang menjadi anggota organisasi tersebut.

BK3D yang diibaratkan sebagai "Bank Indonesia" credit union tersebut, saat ini sudah memiliki anggota tersebar pada tujuh kabupaten/kota di Kalimantan Barat, ditambah dari Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Papua, dan DKI Jakarta.

Kemunculan CU di beberapa tempat tidak terlepas dari kesuksesan yang diraih CU perintisan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Keberadaan CU perintisan seperti, Khatulistiwa Bhakti, agaknya menjadi pondasi yang kokoh memunculkan CU-CU lain yang juga mengalami perkembangan sangat pesat.

Setelah kemunculan Khatulistiwa Bhakti pada 12 Mei 1985 -- memiliki anggota hingga Maret 2007 berjumlah 10.707 orang -- disusul dengan terbentuknya CU Lantang Tipo yang berdiri tahun 1976 dengan 55.387 anggota, CU Pancur Kasih pada 28 Mei 1987 beranggota 60.786 orang, CU Keling Kumang tahun 1993 beranggota 25.424 orang, CU Stella Maris pada 1995 sebanyak 1800 anggota, dan CU Canaga Antutn pada 1996 beranggotakan 6.744 orang.

"Hingga kini jumlah CU yang tercatat sebagai anggota BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah) Kalimantan telah mencapai 48 CU beranggotanya seribu hingga belasan ribu orang," kata AR Mecer, yang menjadi Ketua BK3D Kalimantan sejak 2002.

Hingga Maret lalu, jumlah anggota dari 48 CU yang ada mencapai 334.119 orang, terdiri dari 219.076 anggota laki-laki dan 115.043 anggota perempuan dengan total aset Rp1.628.267.075.968.

Pancur Kasih saat ini merupakan yang terbesar dengan jumlah anggota mencapai 60.786 orang yang terdaftar pada 26 tempat pelayanan (TP) di tujuh kabupaten/kota.

Ketua Dewan Pengurus CU Pancur Kasih, Norberta Yati Lantok, mengatakan, jumlah anggota 60.786 tersebut, termasuk yang tidak aktif sekitar 7,2 persen dengan kriteria belum keluar dari anggota atau tidak menabung.

Jumlah anggota yang terus bertambah tiap tahunnya, tidak terlepas dari upaya pengurus dalam menerapkan prinsip manajemen terbuka, di mana setiap perkembangan selalu ditampilkan per bulan.

Data Pancur Kasih mengungkap sejak Januari-Mei 2007, rata-rata anggota baru pada setiap bulan mencapai 900 orang, terdiri dari berbagai golongan masyarakat. Mereka terdiri dari petani, nelayan, pegawai negeri, pengusaha, hingga dokter.

Menurut Yati, sapaan Ketua Dewan Pengurus Pancur Kasih itu, pada awalnya kelahiran Pancur Kasih adalah untuk melayani masyarakat yang tidak bisa menggunakan jasa lembaga keuangan lain, perbankan sebagai tempat mendapatkan modal pinjaman. Tercatat 99 persen anggota CU adalah lapisan menengah ke bawah.

Namun karena unsur kepercayaan dan kebersamaan yang diutamakan, setiap anggota dapat mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di CU, kini anggotanya datang dari banyak lapisan masyarakat.

Melalui papan pengumuman yang terpampang pada setiap tempat pelayanan, anggota mendapatkan informasi bulan per bulan dari kemajuan CU. Setahun sekali rapat anggota tahun (RAT) digelar secara terbuka. Para anggota dapat mengetahui apa saja yang terjadi dan berkembang di CU tersebut.

Karena itu, jika pada Maret lalu nilai aset Pancur Kasih mencapai Rp384.806.345.052, maka pada Juni ini asetnya telah mencapai Rp396.949.030.000. "Kepercayaan menjadi modal untuk berkembangnya sebuah lembaga keuangan yang berorientasi kepada masyarakat," katanya.

Seorang anggota CU, Viktoria, 23, mengaku tertarik bergabung dengan lembaga tersebut karena mengetahui manfaat yang akan diperolehnya.

Alasannya menjadi anggota CU, karena mendengar banyak keuntungan yang akan diperoleh dengan menabung di lembaga keuangan itu. "Saya khawatir gaji sebulan akan habis begitu saja jika tidak ditabung. Melalui CU, saya mempunyai kewajiban menabung setiap bulan," kata alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura Pontianak itu.

Ia mengatakan, ada banyak keuntungan yang akan diperoleh, misalnya saja, jika menabung pada tahun ini sebesar Rp1.000.000, maka dapat dipastikan tabungan sudah berlipat 1,5 kali dari jumlah tersebut pada 2 tahun kemudian.

Anggota tidak begitu saja dapat meminjam uang di CU, karena berkewajiban menabung dahulu dan setelah mempunyai tabungan, baru mendapat pinjaman 250 persen dari tabungan yang ada.

"Kita menjadi terbiasa menabung, akan memperoleh manfaat dari berbagai bentuk balas jasa yang diberikan CU," kata Victoria yang telah menjadi anggota sejak pertengahan tahun 2006.

Ia mengaku kurang tertarik dengan "model" menabung yang diterapkan di lembaga keuangan lainnya, karena tidak memberikan janji lebih seperti yang kini berlaku di setiap credit union. Menabung di lembaga keuangan lain, baginya, masih menerapkan pola lama dengan keuntungan kecil untuk setiap nasabah.(*)

Wednesday, June 20, 2007

AKIL MOCHTAR MAIN SEPAKBOLA

Belum usai pertandingan antarklub sepakbola di Kabupaten Sambas yang disponsori oleh Akil Mochtar, sudah berlangsung pertandingan yang sama di Kecamatan Segedong, Kabupaten Pontianak.

Pertandingan sepak bola antarklub se-Kabupaten Pontianak diikuti 42 klub, berlangsung di Gelora Palapa, Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong. Pertandingan tersebut memperebutkan Piala Akil Mochtar dan hadiah uang tunai.

Menurut Andi Rais Arahman, yang juga Koordinator AMC Kecamatan Segedong, "Dari pertandingan antar klub ini, diharapkan muncul bibit-bibit pemain sepakbola yang handal dan mudah-mudahan bisa menjadi pemain masa depan untuk Kabupaten Pontianak, bahkah untuk menjadi pemain Kalbar dan Nasional."

Tidak lupa Andi Rais juga berpesan kepada semua klub, seporter, dan penonton untuk tetap mengedepankan sportivitas serta tetap menjaga semangat persaudaraan dalam pertandingan sepakbola. Pertandingan tersebut dibuka Minggu, (18/6).

Dua kesebelasan berlaga pada pertandingan perdana. PS Selembe berhasil menumbangkan kesebelasan PS Seroja dengan skor 1-0. "Pertandingan ini berlangsung sampai akhir Juli 2007," Andi Rais, Ketua Panita pertandingan. (mnk*)

Perjuangkan Nasib Guru Honor Daerah

Mempawah,- Kalangan guru honor daerah minta nasibnya diperhatikan. Sebab hingga puluhan tahun mengajar belum ada tanda-tanda untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Di Kalimantan Barat, ada ribuan guru honor yang belum berstatus pegawai negeri sipil.

"Kami mohon ada tindak lanjut dari nasib para guru honda. Kami sudah mengabdi puluhan tahun. Gaji yang diterima pas-pasan. Kita sangat berharap para calon gubernur punya komitmen untuk memperjuangkan nasib guru honor. Tolong angkat derajat para guru," kata Baisiyah, salah seorang guru honor di Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak.

Baisiyah mengungkapkan itu ketika bertemu dengan Anggota DPR RI asal Kalbar, HM Akil Mochtar SH MH di Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak, Sabtu (16/6).

Pertemuan di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah tersebut dihadiri para ulama, tokoh masyarakat. Akil tiba sekitar pukul 14.30 WIB. Masyarakat telah menunggu kehadiran kandidat Gubernur Kalbar tersebut.

Begitu Akil tiba, tepukan rebana pun bergema. Beberapa tokoh masyarakat menyambut hangat kehadiran figur yang diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB). Pertemuan yang digelar lebih sederhana itu cukup berkesan. Karena masyarakat bisa bertemu langsung dengan calon orang nomor satu di provinsi ini.

Dalam pertemuan itu, Akil juga menyerahkan bantuan untuk pembinaan lembaga pendidikan swasta tersebut. Akil yang berpasangan dengan mantan Dosen FKIP Universitas Tanjungpura Drs AR Mecer, bertekad memajukan dunia pendidikan. "Kita harus punya komitmen meningkatkan kesejahteraan para guru, perbaikan sarana sekolah dan menyusun program wajib belajar sembilan tahun," katanya.

Tenaga guru, kata Akil, haruslah menjadi tanggungjawab pemerintah, termasuklah guru honor daerah. "Pemerintah secara bertahap harus mengangkat guru honor daerah menjadi PNS. Kita terus berjuang mengangkat soal guru honor dalam rapat kerja denga pemerintah di Jakarta," katanya.

Akan tetapi, Akil juga tetap meminta kepada para guru honor tidak putus asa. Sambil menunggu tahapan-tahapan pengangkatan tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru. "Saya minta agar para guru honor daerah bersabar. Pemerintah juga sudah berkomitmen hingga 2009 akan mengangkat tenaga honor menjadi PNS," katanya.

Menurutnya, persoalan guru honor ini terjadi di semua wilayah Indonesia, termasuk Kalbar. "Saya sudah mengunjungi 1.200 dari 1.400 desa di Kalbar. Persoalannya sama. Pendidikan yang tidak merata. Guru yang minim kesejahteraannya. Semua ini akan menjadi perhatian kita pada masa mendatang. Kita juga ingin sumber daya manusia di Kalbar ini benar-benar berkualitas dan bisa bersaing dengan daerah lain," ujarnya.

Tak hanya itu, jalan dan jembatan banyak rusak. Desa-desa masih terisolir. "Bagaimana pendidikan mau maju kalau desa-desa masih belum bisa dijangkau. Jauh dari akses pembangunan. Ke depan harus ada komitmen yang kuat untuk membuat perubahan di daerah ini," ungkapnya. (mnk/*)

Monday, June 11, 2007

KOALISI AKIL-MECER TETAP UTUH


Koalisi Rakyat Kalimantan Barat Bersatu (KRKB) yang mengusung pasangan HM Akil Mochtar SH MH dan Drs AR Mecer dalam pilkada Gubernur Kalbar, November mendatang dipastikan tetap solid.

"Tidak ada perpecahan. Kami tetap solid mengusung dua figur tersebut," kata Ketua DPP Partai Penegak Demokrasi Kebangsaan (PPDK) Kalbar, Silvanus Sungkalang kepada Pontianak Post, Minggu (20/6).

Sungkalang mengaku mendengar adanya isu perpecahan dalam tubuh koalisi yang berisi sembilan partai tersebut. "Apakah benar atau tidak, saya juga tidak tahu. Isu ini dikembangkan oleh lawan politik untuk menjatuhkan kredebilitas koalisi, supaya tidak mengusung dua figur tersebut. Tetapi realitanya, belum ada satupun yang mundur atau menyatakan keluar dari koalisi. Kami masih tetap solid," jelas Sungkalang.

Tidak hanya Sungkalang yang mendapat isu tersebut. Beberapa pimpinan partai politik, yang tergabung dalam KRKB juga dilanda rumor pencabutan dukungan. Namun, lagi-lagi isu tersebut dibantah. "Dukungan koalisi tetap utuh. Kami tetap solid dalam mendukung calon ini," kata Ketua DPD Partai Pelopor Kalbar, Raphael Sahyudi.

Menurut dia, sembilan partai yang mendukung Akil-Mecer tidak ada yang mundur. Bahkan dalam waktu dekat ini akan ada satu partai lagi yang akan bergabung. Ini akan menunjukkan bahwa koalisi ini sangat diminati dan akan semakin kuat. "Tidak ada masalah. Tetap solid, perahu. Kita harapkan justru partai lain bergabung, karena Akil-Mecer layak untuk maju," tegasnya.

Ia mengharapkan, partai yang tergabung dalam koalisi tidak boleh mengundurkan diri karena surat dari pimpinan pusat sudah terbit. "Jika itu terjadi, maka mengurangi kepercayaan partai. Kita juga minta agar figur yang maju dalam pilkada tidak melanggar kode etik. Hendaknya tidak menjatuhkan calon lain atau mengumbar isu yang mengatakan koalisi pecah. Karena pendaftaran sudah dekat. Seluruh figur untuk bersaing untuk arif dan bijaksana," jelasnya.

Raphael melihat ada sikap elit politik di Kalbar yang tidak etis dalam pilkada. Hal yang sama ditegaskan Busnizar Samudi, ketua DPW PBB Kalbar. Ia mengakui kalau isu partai yang dipimpinnya keluar dari koalisi.

"Insya Allah, Hingga kini tetap komit. Sampai kapan pun, PBB tetap komit dengan koalisi. Kita tidak akan mengingkari komitmen yang dibuat. Apalagi kami partai Islam, sangat tidak mungkin mengingkari ucapan-ucapan yang telah kami sepakati," tandas Busnizar.

Ia juga meminta pimpinan PBB di kabupaten/kota tetap satu kata. "Jangan terpengaruh terhadap isu-isu yang tidak benar," katanya.

Ketua Partai Sarikat Indonesia (PSI) Kalbar, Amran pun menegaskan tidak ada pencabutan dukungan dari koalisi yang mengusung pasangan Akil-Mecer. "Tidak ada satupun koalisi yang mundur. Tetap abadi dan menang. Bertahan dalam kondisi apapun," tegasnya.

Apa kata Akil Mochtar terkait isu tersebut? "Tidak sewajarnya dilakukan karena kita komit dengan pilkada damai, tertib dan mengutamakan kepentingan rakyat banyak. Itu adalah tujuan dan komitmen saya bersama KRKB," kata Akil, Minggu kemarin.

Ia menyampaikan penghargaan yang tulus kepada parpol yang tergabung dalam KRKB, apa yang menjadi visi dan misi disambut dengan baik. "Seperti yang bisa dilihat, kami tetap solid hingga berakhirnya pelaksanaan pilkada. Jadi tidak ada isu-isu pecah dan berpindah ke calon lain," katanya.

Anggota DPR RI asal Kalbar itu juga membantah adanya isu yang menyebutkan dirinya mundur dari pencalonan sebagai gubernur. "Itu tidak benar sama sekali. Kita sudah berjuang hampir dua tahun dan mempersiapkan strategi jitu untuk memenangkan pilkada ini. Orang atau siapaun boleh menganggap kecil kita, tapi kita akan tunjukkan bahwa kita besar, karena banyak sekali contoh figur yang didukung partai besar pun tidak menang dan didukung partai kecil yang menang," ujarnya.

Kata Akil, saat ini dipilih adalah orang yang punya integritas dan komitmen yang kuat terhadap rakyat Kalbar. Contohnya, di kabupaten/kota, yang didukung partai kecil juga bisa menang. "Dalam posisi seperti sekarang ini, saya berharap semua calon untuk berlaku jujur dan tidak saling menggangu. Karena saya merasakan, saya diganggu terus, baik partai yang ada maupun isu-isu yang tidak bermoral, yang dilakukan oleh oknum tertentu yang menciderai saya dalam proses pilkada," jelasnya.

Ia menambahkan, "Saya perlu ingatkan, sebagai putra daerah yang lahir dan besar di daerah ini, saya punya akar yang cukup kuat di masyarakat. Jangan sampai kita dipaksa untuk berprilaku melakukan strategi politik bumi hangus dalam proses pilkada yang akan berlangsung."

Sejumlah survei dari lembaga independen, hasilnya menempatkan HM Akil Mochtar memiliki peluang yang lebih besar. Baik survei yang dipesan oleh partai politik maupun oleh lembaga lainnya. (mnk/*)

Thursday, June 7, 2007

ANAK KALBAR HARUS SEKOLAH

Sebagai orangtua, kita boleh miskin. Kita boleh tidak memiliki apa-apa. Tapi, anak-anak kita harus tetap sekolah. Dengan begitu, kita bisa menguasai dunia. Karena pendidikan adalah muara dari kemajuan sebuah bangsa. Jadi, jangan takut miskin karena menyekolahkan anak.
Akil Mochtar mengungkapkan hal itu ketika bertemu konstituennya di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Sabtu (29/7) malam.
Warga begitu antusias menyampaikan aspirasinya. Apalagi, bertemu dengan wakil rakyat di tingkat nasional. Suatu hal yang jarang terjadi, bagi masyarakat awam.
“Kita harus mencontoh Jepang, Korea dan negara-negara yang miskin sumber daya alamnya. Mengapa mereka bisa menguasai dunia? Itu karena mereka menguasai pendidikan, pengetahuan. Mereka kuasai teknologi. Kita, orang Kalbar juga harus bisa seperti itu. Caranya, ya sekolah,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.
Coba lihat di pasaran, katanya, produk teknologi yang dijual, semuanya buatan luar negeri. Produk-produk elektronik buatan Cina, Jepang. Pakaian juga begitu. “Kita sangat ketinggalan dalam sumber daya manusia. Indeks pembangunan manusianya rendah. Inilah tugas kita bersama untuk maju. Kita harus melangkah bersama melakukan segala perubahan,” katanya.
Tak heran, jika pemerintah pusat menetapkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN maupun APBD propinsi dan kabupaten/kota. Dana itu sebagai investasi untuk sumber daya manusia di seluruh Indonesia. Tentu saja, secara bertahap amanah itu akan tercapai.
Anggota DPR asal Kalbar ini mengaku prihatin dengan banyaknya prasarana sekolah yang rusak. Kondisi ini juga menghambat perkembangan pendidikan di daerah ini. “Mestinya ada terobosan dari pemerintah daerah, sehingga prasarana sekolah itu bisa lebih baik,” ujarnya.
Seorang guru yang hadir dalam dialog itu berucap, “kita tidak usah berbicara prasarana sekolah di pedalaman. Yang di depan mata, di Kota Pontianak saja, banyak gedung sekolah yang tidak layak pakai.”
Padahal, Kota Pontianak menjadi barometer untuk melihat kemajuan Kalbar, lanjutnya. Dalam pertemuan itu, Akil Mochtar menyerahkan bantuan dana pendidikan kepada 19 kepala keluarga yang kurang mampu. Dia juga menyerahkan bantuan dana berobat untuk masyarakat miskin. Dialog itu juga dihadiri sejumlah fungsionaris DPD Partai Golkar Kota Pontianak. Sebut saja, Gusti Hersan Aslirosa, Firdaus Zar’in, Sebastian, dan Ketua Pimpinan Cabang Partai Golkar Kecamatan Pontianak Barat Iskandar Latief. (/habis)

Wednesday, June 6, 2007

AR Mecer: Konseptor Koperasi Simpan Pinjam

Sinar Harapan, 6 Juni 2007

Oleh ; Aju

Pontianak - Nama Anselmus Robertus Mecer tidak bisa lepas dari perjalanan koperasi simpan pinjam (CU/Credit Union) yang kini berkembang di Kecematan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Pendirian koperasi simpan pinjam yang mengedepankan kekuatan sendiri tersebut memang diprakarsai oleh Mecer—panggilan akrabnya.

Pensiunan Pegawai Negeri Sipil atau dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura, Pontianak ini adalah pendiri, konseptor, sekaligus penggerak CU Pancur Kasih yang dicatat sebagai koperasi simpan pinjam terbaik di Indonesia. Koperasi simpan pinjam tersebut sudah dua kali mendapat piagam penghargaan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yakni tahun 1998 dan 1999. Jika pertama kali didirikan, 1987, modalnya hanya Rp 2,5 juta, sekarang tanpa bantuan sepeser pun dari pihak luar, total aset CU Pancur Kasih per 30 April 2007 sudah mencapai Rp 396 miliar.

Tingkat kredit macetnya pun kurang dari 2% tiap tahun sehingga masuk kategori sangat sehat. Aset Rp 396 miliar adalah berasal dari 60.786 anggota, meliputi aktiva tetap Rp 17,32 miliar dan piutang Rp 350 miliar yang tersebar di 28 unit Tempat Pelayanan (TP) di 13 kabupaten/kota di Kalbar. “Letak kekuatan dan kesuksesan CU Pancur Kasih adalah kebersamaan, suatu perkembangan yang pada dasarnya alamiah. Setiap anggota selalu ditanami prinsip, perubahan nasib hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri, dengan memanfaatkan potensi diri secara optimal dan terencana dengan baik,” kata Mecer kepada SH, Sabtu (3/6) pekan lalu.

Oleh karena itu, ungkap Mecer, setiap anggota baru, mutlak mengikuti pelatihan tentang hak dan kewajiban, patuh dan disiplin dalam menabung, serta mengembalikan pinjaman, sesuai dengan limit waktu yang ditentukan di dalam perjanjian.

Khusus beban pengembalian kredit, ucap Mecer, tetap sama dengan ketentuan yang berlaku di dunia perbankan, yakni 2% per bulan. Bedanya, jika di perbankan tetap dihitung berdasarkan pinjaman pokok hingga habis masa kredit, di CU hanya dihitung dari sisa pinjaman terakhir, sehingga beban kredit menjelang akhir masa kredit menjadi relatif kecil.

Kalau di perbankan deviden dinikmati pemilik setelah pajak, menurut Mecer, di CU dividen dibagi kepada seluruh anggota. Jadi, semakin besar pinjaman setiap anggota, semakin besar pula dividen yang diperoleh pada setiap akhir tahun. Berbekalkan kepercayaan, proses administrasi pinjaman anggota pun lebih dipermudah. Ini membuat masyarakat, kebanyakan yang kurang mampu menjalin akses ke kalangan perbankan, lanjut Mecer. CU jadi pilihan, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Hakikat lain CU adalah mendidik seseorang berdisiplin menabung secara rutin, berkelanjutan, dan terencana. Mecer mengatakan, jika seseorang memiliki simpanan pokok Rp 50 juta, ditambah tabungan per hari Rp 10.000 (per tahun Rp 3,6 juta), 50 tahun kemudian, dengan menganut konsep bisnis simpan-pinjam di CU, tabungan beserta bunganya sudah mencapai Rp 60 miliar. “Suatu potensi yang sangat luar biasa kalau kita mampu hidup disiplin dalam menata masa depan secara baik,” kata Mecer.

Konsep inilah yang membuat CU Pancur Kasih menjadi rujukan dan tempat berguru setiap kelompok masyarakat yang akan mendirikan koperasi simpan pinjam di Indonesia. CU Pancur Kasih telah pula memiliki jaringan kemitraan hingga hampir di seluruh institusi keagamaan di Kalimantan dan selalu diundang oleh kelompok masyarakat Muslim di sejumlah kota di Jawa yang berkeinginan mendirikan basis usaha bersama berorientasi menyejahterakan anggota.
“Saya juga pernah diundang ke sejumlah negara untuk memperkenalkan konsep dasar CU. Ketika di Thailand, sejumlah pemerhati ekonomi kerakyatan mengakui konsep CU yang saya perkenalkan merupakan hal baru yang sangat bagus dikembangkan,” ujar Mecer. Latar belakang pendirian CU Pancur Kasih, setelah menyadari sebagian besar masyarakat di pedalaman yang identik dengan Suku Dayak, belum memiliki wadah dan sistem pemberdayaan ekonomi yang berpihak kepada rasa keadilan masyarakat.

Oleh karena itu pula CU Pancur Kasih memiliki visi keuangan Masyarakat Dayak yang sehat, besar, dan abadi, yang dijiwai nilai-nilai dan prinsip-prinsip (Credit Union).

Misinya, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang profesional, ramah, dan tangguh.

Selaku ketua yayasan, AR Mecer menginstruksikan sejumlah guru dan karyawan dari Suku Dayak di lingkungan Yayasan Pancur Kasih mengumpulkan uang.

Jumlah keseluruhan cuma Rp 2,5 juta pada tanggal 28 Mei 1987. Melalui jaringan yang sudah dibentuk, sejumlah guru diminta memperkenalkan CU Pancur Kasih, dengan menganut dan menerapkan nilai-nilai serta prinsip-prinsip CU yang berlaku di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Kepada masyarakat ditekankan bahwa CU Pancur Kasih menghargai keberagaman anggota, memprioritaskan pelayanan, dan pemberdayaan kepada anggota, memperkuat solidaritas antaranggota dan dengan masyarakat luar, serta mendorong pengembangan usaha-usaha yang ramah sosial-lingkungan, demi tercapainya tujuan masyarakat yang damai sejahtera. Hasilnya, CU Pancur Kasih sekarang dicatat sebagai koperasi simpan pinjam terbaik dan paling sehat di Indonesia.

Mecer tertekad akan terus memperkenalkan konsep CU kepada semua pihak, baik lembaga swasta maupun pemerintah. Oleh karena itu pula, Mecer menerima tawaran berpasangan dengan M Akil Mochtar, anggota Komisi III DPR, untuk maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur dalam Pilkada Gubernur Kalbar periode 2008-2013 mendatang. Pilkada Gubernur Kalbar sendiri digelar tanggal 15 Noember 2007.

“Kalau bisa berkiprah di birokrasi pemerintahan, sosialisasi ekonomi kerakyatan dengan mengedepankan konsep CU akan lebih mudah. Kalbar akan bisa menjadi proyek percontohan pengembangan CU,” ungkap Mecer.

EKONOMI BERBASIS KERAKYATAN


Kandidat Gubernur Kalimantan Barat HM Akil Mochtar SH MH dan pasangannya Drs Anselmus Robertus (AR) Mecer, Minggu lalu bertemu dengan sejumlah pimpinan Yayasan Kematian Tionghoa di Kecamatan Pontianak Utara. Pertemuan yang digelar di Kompleks Persekolahan SMA St Fransiskus Asisi itu membahas penguatan ekonomi kerakyatan.

"Saat ini pengembangan ekonomi kerayatan masih kurang menjadi perhatian dari pemerintah. Padahal, ekonomi kerakyatan bisa membantu dalam proses pengentasan ketertinggalan masyarakat," kata AR Mecer, yang juga ketua Konsorsium Pancur Kasih tersebut.

Ia menambahkan, ekonomi kerakyatan sudah terbukti bisa mengangkat masyarakat dari keterpurukan dan kemiskinan. "Keterlibatan saya dalam pemerintahan, akan membuat penguatan ekonomi kerakyatan benar-benar menjadi perhatian. Karena ekonomi kerakyatan bisa menjadi investasi terbesar dalam memakmurkan rakyat," ungkap mantan Staf Pengajar FKIP Universitas Tanjungpura tersebut.

Hal yang sama diungkapkan Akil Mochtar. Anggota DPR RI asal Kalbar ini mengatakan, pemerintah harus mengubah orientasi pembangunan. Sudah saatnya pembaikan infrastruktur lebih ditingkatkan karena mayoritas sarananya sudah mengalami kerusakan.

"Kalau infrastruktur tidak dibenahi maka ongkos ekonomi masyarakat menjadi tinggi. Harga-harga juga semakin tinggi, sementara daya beli masyarakat sangat rendah," katanya.

Akil dan Mecer diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB), yang telah menggelar deklarasi pada 7 April 2007 di GOR Pangsuma Pontianak. Ada sembilan partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut. Akil dan Mecer pernah sama-sama berjuang bersama di pentas nasional.

Kala itu AR Mecer sebagai anggota MPR RI periode 1999-2004 sebagai utusan golongan. Sementara Akil Mochtar menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar yang mewakili Kalbar. (mnk*)

BERSATU DALAM SEPAKBOLA


Tepuai,- Kandidat kuat Gubernur Kalimantan Barat, HM Akil Mochtar SH MH menjadi figur paling dinanti masyarakat Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu. Hal itu terlihat ketika ia ikut menonton partai final pertandingan sepakbola antarklub yang mempertemukan Nanga Suhaid melawan Mawan. Pertandingan digelar di Dusun Nanga Lidi, Desa Mentawit.

Melihat kehadiran Akil, warga langsung bersorak dan meneriakan namanya. Ribuan warga langsung mengerubunginya. Ada yang bersalaman, memeluknya. Bahkan ada yang membuka jalan agar pria kelahiran Kapuas Hulu itu bisa masuk ke tribun penonton. Tampak juga Camat Hulu Gurung AM Nasir, Kapolsek dan sejumlah tokoh masyarakat.

Melihat antusiasme warga yang tinggi, Akil membalasnya dengan ikut menonton hingga pertandingan berkesudahan 1-0 buat Nanga Suhaid.

Usai pertandingan, Akil langsung menyerahkan piala kepada jawara. Nanga Suhaid yang menjadi pemenang berhak memperoleh tropi dan uang tunai sebesar Rp8 juta; runner up Mawan meraih tropi dan uang sebesar Rp6 juta. Sementara juara tiga dan empat masing-masing menerima tropi dan uang sebesar Rp4 juta dan Rp2 juta.

"Saya sengaja datang untuk menonton pertandingan yang sangat berkualitas ini. Saya melihat semangat sportivitas tinggi dari pemain dan penonton. Semangat inilah yang dibutuhkan untuk membangun kekuatan sepak bola Kapuas Hulu. Saya apresiasi sekali dengan kegiatan semacam ini. Saya yakin, sepakbola bisa mempersatukan semua orang," kata Akil saat berpidato di hadapan ribuan penonton yang hadir.

Kepala Desa Mentawit, Yuli Suharni mengatakan, ada 87 klub yang mengikuti pertandingan ini. "Kami telah memulai pertandingan ini sejak 11 Maret lalu. Kegiatan ini untuk memeriahkan keramaian super semar. Kami sangat berterima kasih karena Pak Akil berkenan menonton pertandingan final. Padahal jarak tempuh sangat jauh dari Pontianak," kata Yuli, Jumat malam.

Selain pertandingan sepakbola, pihaknya juga menyelenggarakan pertandingan voliball putri. Ada 30 klub di Kapuas Hulu yang menjadi peserta.

Malam harinya, digelar hiburan bagi rakyat. Ada dua artis ibukota yang dihadirkan untuk menghibur masyarakat di wilayah tersebut. Ribuan orang memenuhi lapangan sepakbola Nanga Lidi, untuk bergoyang bersama para artis lokal dan ibukota.

Ribuan orang yang hadir berteriak agar Akil bernyanyi. Akil tak kuasa menolak. Ia pun memenuhi keinginan warga. Ditemani dua artis ibukota, Akil melantunkan lagu dangdut berjudul 'jatuh bangun.' Tak hanya bernyanyi, Akil juga turut bergoyang bersama ribuan warga.

Beberapa waktu kemudian, Akil mohon pamit kepada warga. Karena harus bertolak ke Pontianak. (mnk/*)

Tuesday, June 5, 2007

WUJUDKAN PROGRAM KARET RAKYAT


Kandidat Gubernur Kalimantan Barat, HM Akil Mochtar SH MH bertekad mewujudkan program karet bagi rakyat jika terpilih dalam pilkada yang dihelat pertengahan November mendatang.

“Karet sangat cocok di Kalbar. Apalagi mayoritas petani di daerah ini menggantungkan hidupnya dengan bertani karet. Saya rasa, sudah saatnya karet rakyat diprioritaskan untuk membangun perekonomian masyarakat,” kata Akil saat berada di Pontianak, beberapa hari lalu.

Anggota DPR RI dari Kalbar itu mengungkapkan, harga karet dunia yang semakin membaik juga memberikan semangat kepada para petani untuk lebih giat berusaha. Tentu saja dengan memperbaiki kualitas karet sehingga harganya tetap bertahan pada level tertinggi.

Akil yang akan berpasangan dengan AR Mecer, ketua Konsorsium Pancur Kasih mengatakan, pemerintah harus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh bibit karet. “Harus ada subsidi untuk penyediaan bibit karet unggul dari varietas yang berkualitas,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga akan memprogramkan sertifikasi gratis bagi lahan milik petani. Alasannya, petani tidak memiliki dana yang cukup untuk mengurus sendiri sertifikat. Apalagi jika areal miliknya hingga puluhan hektar, sehingga membutuhkan dana yang besar untuk mengurus sertifikatnya.

Anggota Komisi III DPR itu telah menggelar deklarasi pada 7 April lalu di GOR Pangsuma, Pontianak. Ada sembilan partai politik yang mengusungnya, yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB). Deklarasi itu, menurut Akil, sebagai jawaban atas keraguan publik dengan tekadnya untuk maju dalam pilkada gubernur.

Menurut Akil, sertifikasi gratis bagi petani akan membawa keuntungan bagi pemerintah. Sebab, petani akan mendapat kekuatan hukum atas lahannya. Kemudian, petani juga akan leluasa mengusahakan lahan miliknya. Jika usahanya berhasil, petani akan membeli alat transportas, semisal, sepeda motor.

“Nah, pemerintah akan memperoleh keuntungan dengan menarik pajak dari kendaraan bermotor itu. Tak hanya itu, pemerintah juga akan meraih keuntungan dengan menarik pajak bumi dan bangunan. Saya kira, setahun sekali membayar pajak itu tidak akan membebankan petani,” ujarnya.

Pria yang telah mengunjungi sekitar 1.200 dari 1.413 desa di Kalbar ini optimis program karet rakyat akan membantu masyarakat. Tentu saja, realisasinya dilakukan secara bertahap selama lima tahun. “Memang tidak bisa terlihat langsung hasilnya, tapi untuk kepentingan rakyat ke depan, program ini haruslah dilaksanakan,” katanya. (mnk)

Monday, June 4, 2007

MENGALAH DEMI PARTAI GOLKAR


KEUTUHAN, soliditas, dan menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kelompok merupakan syarat mutlak berorganisasi. Kesadaran itulah yang saat ini memenuhi hati anggota Komisi III DPR dari F-PG, HM Akil Mochtar. la 'mengalah' tidak mendaftarkan dirinya sebagai calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Golkar. Sebab, Ketua DPD Golkar Kalbar (saat itu) juga menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung 15 November 2007.

"Saya 'mengalah' demi keutuhan partai. Kalau saya juga maju melalui Golkar, partai akan terpecah-belah. Saya tidak mau itu terjadi," katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Tidak maju melalui Golkar, tidak berarti suami Ratu Rita itu mundur dari bursa calon Gubernur Kalbar periode 2007-2012. Berkat perjuangan kerasnya serta dukungan dari masyarakat setempat, mantan pengacara itu diusung sembilan parpol yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu. Koalisi itu secara resmi mendeklarasikan pencalonan Akil Mochtar - Anselmus Robertus Mecer 7 April 2007.

Meski tidak menggunakan Golkar sebagai kendaraan politiknya dalam pilkada Kalbar, kandidat doktor Universitas Padjadjaran Bandung itu tidak meninggalkan Golkar. la secara gamblang menyatakan tetap loyal pada Golkar.

"Golkar itu sudah menjadi bagian penting dari hidup saya. Saya tidak pernah akan meninggalkan Golkar, walaupun kali ini harus berjalan tanpa dukungan formal dari Golkar," katanya dengan nada haru.

Tekadnya untuk menjadi orang nomor satu Kalbar itu tidak semata keinginan pribadi. Tetapi, lebih karena permintaan dan dukungan masyarakat. Dukungan itu tentu tidak turun dari langit. Namun, buah dari kerja kerasnya selama ini. Sebagai anggota DPR asal daerah pemilihan Kalbar, ia selalu meluangkan waktu mengunjungi konstituennya. Termasuk yang berada di desa-desa terpencil.

"Dari 1.417 desa di Kalbar, se-banyak 1.200 desa sudah saya kunjungi. Dan masyarakat di desa-desa itu tampaknya memberikan 'senyuman menggembirakan' buat saya," katanya bangga. Ia menargetkan dalam tiga bulan ke depan akan mengunjungi sedikitnya 1.200 desa di berbagai pelosok Kalbar.

Dukungan masyarakat juga tampak dari berbagai polling yang dilakukan LSM, parpol, maupun LSI. Hingga Maret hasil poling menunjukkan pria kelahiran Putussibau, Kalbar 18 Oktober 1960 itu berada pada posisi teratas.

Mengapa memilih menjadi gubernur padahal selama ini ia lebih dikenal sebagai tokoh nasional, ketimbang tokoh daerah? Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyatakan, jabatan bukan semata untuk mengejar kekuasaan, melainkan sebagai media untuk mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat.

"Kalau mau enak memang lebih baik jadi anggota dewan di Jakarta. Tapi saya punya tanggung jawab untuk membangun masyarakat Kalbar yang selama ini miskin si atas tanah yang kaya." (mnk/*)

Friday, June 1, 2007

Membangun Solidaritas Ekonomi Melalui Credit Union

Oknum4freedom.blogspot.com, 1 Juni 2007

By Aris Munandar

Siang itu, sejumlah orang terlihat hilir mudik di sebuah gedung yang terletak di Kompleks Persekolahan Santo Fransiskus Asisi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Sementara di salah satu ruangan di gedung itu, beberapa petugas sibuk melayani pendaftaran calon anggota.


Pemandangan di atas merupakan hal rutin yang terjadi Credit Union (CU) Pancur Kasih. Setiap harinya, koperasi kredit itu hampir tak pernah sepi dari kunjungan para anggotanya. Mereka melakukan berbagai transaksi, mulai dari menabung, meminjam dan berbagai kegiatan lainnnya.


CU Pancur Kasih merupakan salah satu CU terbesar di Kalbar dan pernah meraih penghargaan dari pemerintah pusat, sebagai koperasi berprestasi di Indonesia pada 1999 dan 2000.


Berdiri pada 28 Mei 1987, CU ini kini memiliki 26 kantor tempat pelayanan (TP) yang tersebar di tujuh dari 12 kabupaten/kota di Kalbar. Jumlah anggotanya mencapai 60.876 orang, dengan total aset per April 2007 lebih dari Rp396 miliar dan laba bersih berupa sisa hasil usaha (SHU) Rp1,847 miliar lebih. Sementara pendapatan Rp 24,853 miliar dan jumlah kredit yang dikucurkan sebesar Rp350,841 miliar lebih.

Sebagai bentuk dari penerapan manajemen terbuka, kondisi perkembangan keuangan CU dilaporkan secara periodik setiap bulan kepada anggotanya, melalui sebuah papan informasi yang berada di kantor tersebut.

“Sebanyak 64,8% pinjaman ke anggota ialah jenis pinjaman produktif, yakni digunakan untuk kegiatan usaha, kata Ketua Pengurus CU Pancur Kasih Norberta Yati L, Kamis (31/5).


Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan ini tidak hanya sebatas simpan pinjam, tetapi juga berbagai pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan usaha produktif. Selain itu, setiap anggota juga mendapat jaminan asuransi kesehatan dan santunan kematian.

“Setiap calon anggota wajib mengikuti pendidikan dasar. Untuk menanamkan falsafah, misi dan visi CU, sehingga mereka benar-benar termotivasi dan bukan hanya sekedar ikut-ikutan,” ujar Yati.


Koperasi kredit atau yang lebih dikenal dengan sebutan Credit Union (CU) sudah ada di Kalbar sejak 1975 yang ditandai dengan berdirinya 40 kelompok CU. Namun kemudian vakum dan baru pada 1985, kegiatan CU dihidupkan dan dipopulerkan kembali oleh beberapa orang aktivis pemberdayaan ekonomi kerakyatan Kalbar. Kebangkitan kembali CU ini ditandai dengan berdirinya CU Khatulistiwa Bhakti,Pontianak, hasil rintisan A R Mecer dan kawan-kawan.


Menurut Mecer, prinsip dasar dan nilai yang diterapkan dalam CU ialah semangat solidaritas, kesetiakawanan dan gotong royong yang berlandaskan rasa saling percaya.


“Konsepsi dasar CU bukanlah koperasi simpan pinjam. Kalau berbentuk simpan pinjam, nanti orang berpikir untuk minjam. Itu artinya mau mengambil uang orang. Tetapi CU ialah kumpulan orang yang berupaya untuk mengembangkan uang itu, dengan modal saling percaya antarsesama anggota,” jelas Mecer yang telah memfasilitasi berdirinya 21 CU di Indonesia.


Dalam perkembangannya, CU yang sebagian besar anggotanya berasal dari golongan menengah ke bawah itu kini telah menjelma sebagai sebuah gerakan sosial dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan. Karena keberadaannya telah menyebar hingga ke perbagai pelosok Kalbar.


Selain Pancur Kasih, juga terdapat CU Muare Pesisir. Berdiri sejak 10 Mei 2003, CU yang berkantor pusat di Desa Sungaiitik, Kecamatan Kakap, Kabupaten Pontianak ini berangotakan 900 orang dengan total asset Rp2,5 miliar dan laba bersih pada 2006 sebesar Rp154 juta lebih.


Berdirinya CU Muare Pesisir berangkat dari keprihatian para pendirinya terhadap nasib petani dan nelayan setempat yang sering mengalami kesulitan permodalan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak.


“Di awal berdirinya, sebagian besar kredit yang disalurkan digunakan para anggota untuk kegiatan konsumtif. Namun sekarang antara penyaluran kredit konsumtif dan produktif berimbang,” kata Manajer CU Muara Pesisir TP Pontianak Neneng Achmad.

Keberadaan CU berada dibawah koordinasi Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah (BK3D) Kalimantan. Tercatat sebanyak 26 CU di Kalbar yang menjadi anggotanya. BK3D merupakan sebuah pusat koperasi primer, tempat bernaungnya kelompok CU di Pulau Kalimantan. Fungsi lembaga ini, diantaranya melakukan pengawasan, termasuk masalah likuiditas setiap CU.


Saat ini, total aset yang dimiliki seluruh anggota BK3D Kalimantan yang berjumlah 48 kelompok CU tersebut mencapai lebih dari separuh total asset milik pusat koperasi di seluruh Indonesia. Seluruh modal dan asset milik CU itu berasal dari anggotanya dan tidak ada sepeserpun bantuan dari pemerintah. Karena mereka memang menekan upaya kemandirian, yakni dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota.

“Di Indonesia ada 33 pusat koperasi, salah satunya ialah BK3D Kalimantan. Dari sekitar Rp3 miliar total aset seluruh pusat koperasi itu, sebanyak Rp1,7 triliun berada di BK3D Kalimantan. Sedangkan sisanya, sebesar Rp1,3 trilun tersebar di 32 pusat koperasi lainnya,” kata Mecer yang juga ketua BK3D Kalimantan.


Pengembangan konsep pemberdayaan ekonomi kerakyatan bukan tanpa kendala. Pola pikir dan budaya konsumtif sering kali menyebabkan masyarakat keliru dalam memanfaatkan dan mengelola keuangannya. Namun akar dari masalah itu sebenarnya ialah rendahnya mutu dan tingkat pengetahuan warga. Karena itu, berbagai pembekalan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh sejumlah CU diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut.

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Mengapa CU sangat menekankan pendidikan kepada anggota, sebab itulah strateginya untuk penyadaran kepada anggotanya,” ujar Yati.

Pontianak, 01 Juni 2007