Kampanye zona dua
Andry
Borneo Tribune, Singkawang
Kampanye di zona dua, calon gubernur HM Akil Mochtar, SH, MH, menggelar kampanye dialogis di Eleven Day Cafe di Desa Sungai Jaga, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Jumat (1/11) kemarin. Ribuan massa tumpah ruah memadati cafe yang terletak di bibir pantai tersebut. Kapasitas dan minim tempat memaksa Akil Mochtar Centre (AMC), mendirikan tenda bagi konstituennya.
Suara raungan sirine mengiringi kehadiran rombongan. Lambaian warga dan acungan tiga jari yang melambangkan simbol metal dan perjuangan anak muda, menghiasi pinggiran bahu jalan menyambut ‘Sang Pejuang’ sepanjang 50 meter. Hadir artis ibukota Evi Tamala, Ria KDI, Lusi KDI. Turut pula Drs. H Hadari Majri, dan Ketua Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), H Darwis Abu Bakar.
Di depan ribuan massa yang dengan antusias menunggunya, Akil mulai melakukan orasi. Semangatnya berapi-api. Bahasa tubuhnya ikut berbicara. Sambil berbicara, tangannya terus mengacungkan tiga jari.
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Kita boleh saja miskin. Tapi anak-anak harus terus bersekolah,” kata Akil Mochtar, seraya disambut dengan riuhnya tepukan. Ia menambahkan, selama dua periode menjadi anggota DPR RI, banyak fasilitas sekolah yang sudah tidak layak dan memungkinkan untuk dipergunakan. Belum lagi kurikulum pendidikan yang dipergunakan, ada yang sudah ketinggalan zaman.
Kepedulian Akil pada isu pendidikan tidak sekedar janji dan omongan manis belaka. Ia sudah membuktikannya melalui pendidikan yang diraih. Ditengah kesibukannya sebagai anggota DPR RI, ia masih sempat dan meraih pendidikan. Tak hanya S2, Akil telah meraihnya hingga tahap S3, kandidat doktor di Universitas Pajajaran, Bandung.
Ia juga menyoroti masalah listrik di Kalbar. Persoalan kelistrikan masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Akibat dari persoalan ini tentunya, berdampak kepada berbagai sektor lainnya. Seperti, perekonomian, pendidikan, dan lain sebagainya. “Insya Allah, jika masyarakat mengamanahkan kepada saya. Saya langsung melakukan perubahan. Jika saya ingkar, silahkan masyarakat mendemo dan menurunkan saya selaku gubernur Kalbar,” katanya.
Persoalan lainnya yang masih menyelimuti Kalbar adalah, permasalahan kesehatan. Banyak masyarakat menangis, seraya mengeluhkan beragam persoalan kesehatan yang dideranya. Seperti di Puskesmas. Puskesmasnya ada, namun tidak ada dokter. Belum lagi persoalan harga obat yang tinggi harganya. Sehingga mengakibatkan masyarakat meninggal lantaran tak sanggup membeli.
“Jika saya menjadi gubernur. Saya gratiskan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Kalbar,” kata Akil.
Cagub nomor urut tiga ini memang memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat. Ia mengimbau semua masyarakat yang mempunyai hak pilih, untuk menggunakannya pada Pilgub 15 November mendatang.
Demikian pula cara pencoblosan mendatang. Ia menyerukan masyarakat mau dan percaya memilihnya bersama AR Mecer. “Nomor satu dibuka. Nomor dua dilihat. Nomor tiga dicoblos. Nomor empat masukan ke kotak suara. Mudahkan,” kata Akil mencontohkan.
Darwis menambahkan, Akil merupakan calon gubernur Kalbar termuda yang bersaing pada pesta akbar demokrasi 15 November mendatang. Ia mempunyai semangat dan komitmen yang besar dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Sudah sewajarnya masyarakat Kalbar, memberikan kepercayaan yang besar kepada Akil.
“Saat inilah waktu yang tepat, untuk meraih kesejahteraan bagi rakyat Kalbar. Mari satukan langkah lakukan perubahan,” seru Darwis.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat jangan terpaksa dalam memilih pemimpinnya. Masyarakat jangan mau diintimidasi oleh siapa pun. Selain itu, apabila ada pihak yang hendak memberikan uang maupun barang-barang lainnya, guna mencoblos pasangan tertentu, silahkan saja diambil. “Namun, nurani tetap kepada Akil-Mecer,” pungkas Darwis.□
Foto AMC
Andry
Borneo Tribune, Singkawang
Kampanye di zona dua, calon gubernur HM Akil Mochtar, SH, MH, menggelar kampanye dialogis di Eleven Day Cafe di Desa Sungai Jaga, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Jumat (1/11) kemarin. Ribuan massa tumpah ruah memadati cafe yang terletak di bibir pantai tersebut. Kapasitas dan minim tempat memaksa Akil Mochtar Centre (AMC), mendirikan tenda bagi konstituennya.
Suara raungan sirine mengiringi kehadiran rombongan. Lambaian warga dan acungan tiga jari yang melambangkan simbol metal dan perjuangan anak muda, menghiasi pinggiran bahu jalan menyambut ‘Sang Pejuang’ sepanjang 50 meter. Hadir artis ibukota Evi Tamala, Ria KDI, Lusi KDI. Turut pula Drs. H Hadari Majri, dan Ketua Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), H Darwis Abu Bakar.
Di depan ribuan massa yang dengan antusias menunggunya, Akil mulai melakukan orasi. Semangatnya berapi-api. Bahasa tubuhnya ikut berbicara. Sambil berbicara, tangannya terus mengacungkan tiga jari.
“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Kita boleh saja miskin. Tapi anak-anak harus terus bersekolah,” kata Akil Mochtar, seraya disambut dengan riuhnya tepukan. Ia menambahkan, selama dua periode menjadi anggota DPR RI, banyak fasilitas sekolah yang sudah tidak layak dan memungkinkan untuk dipergunakan. Belum lagi kurikulum pendidikan yang dipergunakan, ada yang sudah ketinggalan zaman.
Kepedulian Akil pada isu pendidikan tidak sekedar janji dan omongan manis belaka. Ia sudah membuktikannya melalui pendidikan yang diraih. Ditengah kesibukannya sebagai anggota DPR RI, ia masih sempat dan meraih pendidikan. Tak hanya S2, Akil telah meraihnya hingga tahap S3, kandidat doktor di Universitas Pajajaran, Bandung.
Ia juga menyoroti masalah listrik di Kalbar. Persoalan kelistrikan masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Akibat dari persoalan ini tentunya, berdampak kepada berbagai sektor lainnya. Seperti, perekonomian, pendidikan, dan lain sebagainya. “Insya Allah, jika masyarakat mengamanahkan kepada saya. Saya langsung melakukan perubahan. Jika saya ingkar, silahkan masyarakat mendemo dan menurunkan saya selaku gubernur Kalbar,” katanya.
Persoalan lainnya yang masih menyelimuti Kalbar adalah, permasalahan kesehatan. Banyak masyarakat menangis, seraya mengeluhkan beragam persoalan kesehatan yang dideranya. Seperti di Puskesmas. Puskesmasnya ada, namun tidak ada dokter. Belum lagi persoalan harga obat yang tinggi harganya. Sehingga mengakibatkan masyarakat meninggal lantaran tak sanggup membeli.
“Jika saya menjadi gubernur. Saya gratiskan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Kalbar,” kata Akil.
Cagub nomor urut tiga ini memang memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat. Ia mengimbau semua masyarakat yang mempunyai hak pilih, untuk menggunakannya pada Pilgub 15 November mendatang.
Demikian pula cara pencoblosan mendatang. Ia menyerukan masyarakat mau dan percaya memilihnya bersama AR Mecer. “Nomor satu dibuka. Nomor dua dilihat. Nomor tiga dicoblos. Nomor empat masukan ke kotak suara. Mudahkan,” kata Akil mencontohkan.
Darwis menambahkan, Akil merupakan calon gubernur Kalbar termuda yang bersaing pada pesta akbar demokrasi 15 November mendatang. Ia mempunyai semangat dan komitmen yang besar dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Sudah sewajarnya masyarakat Kalbar, memberikan kepercayaan yang besar kepada Akil.
“Saat inilah waktu yang tepat, untuk meraih kesejahteraan bagi rakyat Kalbar. Mari satukan langkah lakukan perubahan,” seru Darwis.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat jangan terpaksa dalam memilih pemimpinnya. Masyarakat jangan mau diintimidasi oleh siapa pun. Selain itu, apabila ada pihak yang hendak memberikan uang maupun barang-barang lainnya, guna mencoblos pasangan tertentu, silahkan saja diambil. “Namun, nurani tetap kepada Akil-Mecer,” pungkas Darwis.□
Foto AMC
No comments:
Post a Comment