Wednesday, November 7, 2007

AKIL-MECER BERJANJI SEJAHTERAKAN MASYARAKAT KALBAR


Borneo Tribune, Mempawah


Calon Gubernur Kalimantan Barat 2008-2013, pasangan HM Akil Mochtar - AR Mecer berjanji akan mensejahterakan masyarakat jika terpilih memimpin daerah tersebut. Kampanye terbuka pasangan HM Akil Mochtar - AR Mecer berlangsung di Stadion Opu Daeng Manambon di Kecamatan Mempawah Hilir, Kota Mempawah, Kabupaten Pontianak, Selasa.


Dalam orasi politiknya, Akil Mochtar yang juga anggota DPR RI, menyatakan telah berkunjung ke 1300 desa dari 1446 desa yang ada di wilayah Kalbar. Dalam setiap kunjungannya selama 3 tahun terakhir itu, ia melihat kemiskinan masih menjadi pemandangan hari-hari di masyarakat. "Saya melihat kemiskinan masih terjadi dimana-mana," katanya.


Karena itu, bersama pasangannya, Anselmus Robertus Mecer yang juga tokoh ekonomi kerakyatan di Kalbar, menyatakan siap membangun Kalbar dan masyarakatnya menjadi lebih baik, sejahtera. AR Mecer, menurut Akil adalah orang yang telah bekerja membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama 20 tahun.


"Pak Mecer sudah 20 tahun bekerja tanpa bicara," katanya. Sebagai anggota DPR, Akil mengaku malu melihat kemiskinan yang dialami masyarakat Kalbar. "Jangan jadikan rakyat miskin di rumahnya sendiri," katanya.


Kedua orang itu menyatakan, jika tidak dapat menepati janji-janji jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur, masyarakat yang hadir dalam kampanye tersebut, dipersilakan mendatangi kantor Gubernur Kalbar dan menuntut mereka turun dari jabatan. Sementara AR Mecer, menyatakan visi pasangan tersebut jelas untuk kepentingan masyarakat. "Perjuangan kami jelas melalui CU. Apakah sudah kenal dengan CU? Mereka yang sudah menjadi anggota CU, telah mendapatkan manfaatnya," katanya.


Kedua calon yang tampak mengenakan kaos yang sama dengan tulisan "Pilih Gubernur Baru" itu, menyatakan dalam membangun Kalbar memprioritaskan masalah pendidikan dan kesehatan masyarakat. Apalagi mengingat dari 4,9 juta penduduk Kalbar, ada sekitar 3 juta yang tidak tamat sekolah dasar (SD). Upaya yang akan dilakukan, membangun sekolah dan memperbaiki yang rusak, meningkatkan kesejahteraan guru, dan penyediaan buku-buku pelajaran.


Massa peserta kampanye dari beberapa kecamatan di wilayah tersebut, semisal Sungai Pinyuh, Sungai Purun, Semudun, dan lainnya. Kampanye calon gubernur urut 3. Akil-Mecer berlangsung di zona I, meliputi Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Ketapang, Kayong Utara dan Kota Pontianak. Sementara tiga pasangan calon gubernur lainnya, urut 1. Usman Ja`far - Laurentiuas Herman Kadir, urut 2 Oesman Sapta Odang - Ignatius Lyong dan urut 4. Cornelis - Christiandy Sanjaya, berkampanye di zona terpisah. Kampanye calon gubernur Kalbar berakhir 11 November mendatang, dalam bentuk debat publik yang disiarkan langsung TVRI Kalbar dan RRI Pontianak.


“Kalbar ini paling miskin di antara empat provinsi di Pulau Kalimantan.
Apakah kita masih mempertahankan ‘prestasi’ itu dan apakah kita tak malu disebut provinsi termiskin di Pulau Borneo ini? Itu buah dari pemimpin yang terbukti dan teruji memiskinkan kita, rakyat Kalbar,” ujar Akil berapi-api yang disambut aplaus kemudian pengacungkan tiga jari gaya metal anak muda, oleh peserta kampanye.


Semua titik kampanye terbuka Akil Mochtar dan A.R. Mecer tampil sebagai juru kampanye. Begitu pun di Stadion Opu Daeng Manambon. Tak ada raut keletihan dan suara serak pada pasangan serasi ini walaupun telah berkampanye di tiga zona – tinggal kampanye Kota Pontianak hari ini—, dan hanya menyisakan satu zona yakni zona empat meliputi Kabupaten Melawi, Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Pasangan Akil-Mecer akan menutup masa kampanyenya di Kabupaten Kapuas Hulu, tempat kelahiran Akil Mochtar.


Usai berkampanye di Mempawah, Kabupaten Pontianak, siang itu juga pasangan Akil-Mecer menuju Kabupaten Kubu Raya. Lapangan Mutiara, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, dipilih sebagai arena kampanye terbuka. Belum sempat Akil Mochtar dan Arifin Maloko, pengurus DPP Partai Bulan Bintang, menyampaikan orasi politiknya, cuaca yang tadinya mendung berubah menjadi hujan.


Tapi Akil dan Arifin Maloko, tetap menyampaikan orasinya yang berapi-api. Peserta kampanye ‘dibius’ tidak beranjak dari tempatnya. Lagi-lagi Akil menyampaikan isi kampanye soal kemiskinan yang didera rakyat Kalbar, buruknya infrastruktur, masih buruknya pelayanan publik, dan ia sebagai pelaku sejarah terbentuknya Kabupaten Kubu Raya.


“Bukan rahasia umum terbentuknya Kabupaten Kubu Raya berkat andil siapa. Sayalah yang menerima wakil-wakil masyarakat di wilayah ini ketika mereka datang ke DPR-RI. Saya ikut berjuang dan sebagai saksi sejarah. Karena saya ikut menandatangani terbentuknya kabupaten hasil dari pemekaran Kabupaten Pontianak itu,” tegas Akil, sang pejuang itu.


Tepat pukul 16.00 Wib, acara kampanye terbuka langsung ditutup Akil. Peserta kampanye sekitar 35 ribu itu berangsur-angsur meninggalkan arena kampanye yang masih diguyur hujan. Akil dan Mecer pun buru-buru meninggalkan lokasi kampanye karena ditunggu kru TVRI Kalbar guna mengisi acara dialog khusus yang ditayangkan secara langsung itu. Antara□

No comments: