Jumat, 21 September 2007
Pontianak Post
Sungai Pinyuh,- Sederhana, tak ada jarak, dan hangat. Begitulah kesan silaturahmi antara calon terkuat Gubernur Kalbar HM Akil Mochtar SH MH, dengan para alim ulama, pimpinan pondok pesantren dan tokoh-tokoh masyarakat di wilayah Kabupaten Pontianak.
Pertemuan yang banyak membicarakan persoalan daerah itu mulai dari soal dunia pondok pesantren (Pontren), pengungsi, kemiskinan dan pengangguran, sumber daya manusia, sampai soal Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, berlangsung di Pondok Pesantren Asy-Sura, Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, pada Rabu (19/9).
Hadir pada acara pertemuan yang yang dimediasi oleh KH Baidhowi, Pimpinan Pontren Asy-Sura, itu antara lain Ust. Solihin, Ust. Marzuki, Ust. Supardi, Ust. Hasan Basri dari Lembaga Pendidikan Islam(LPI) Baiturahim, Ust. Subeh dan Ust. Asmuni (LPI Islatul Atfal), Ust Mas’ud dan Ust. Husni dari LPI Nahdatul Islam, Ust. Mustofa dan Ust. Askiye’ dari LPI Daruttauhid I, H. Faisol dari LPI Hukbul Waton, Ust. Zuhdi dari Pontren Asy-Sura, Ust. Patuh dari Pontren Hidayatus Sibyan, dan Ust. Saifudin dari Anshor Daruttauhid IV.
Ada juga tokoh-tokoh masyarakat seperti Habib Ali, Mursidi, Sulaiman, Sumaryam, H. Salam, Danur Yandi, Andi, Syarif Amiruddin, Ahmadi, dan Achmad Guntur. Tak ketinggalan beberapa aktivis Islam seperti Syamsul Arifin. Tampak pula Kades Galang Nahram HRS, dan beberapa pengurus AMC Kabupaten Pontianak.
Pembicaraan pertama dibuka Ust. Zuhdi. Pengasuh Pontren Asy-Sura ini mengatakan, dunia pontren bagai dianak-tirikan pemerintah daerah. Bandingkan dengan pendidikan umum. “Jika amanat UUD 45 yang menyebutkan APBN menalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, juga APBD baik provinsi maupun kabupaten, itu terlaksana, kami yakin pendidikan di daerah ini berjalan dengan baik. Tapi kami tak tahu apakah pontren kebagian juga dari anggaran tersebut,” katanya.
Ditambahkannya, selama ini pontren tumbuh dan berkembang berkat kerja keras pengurus yayasan dan bantuan para donatur. Padahal, pontren dan LPI juga mencetak lulusan yang tak kalah berkualitasnya dengan pendidikan umum. “Jika Pak Akil jadi Gubernur Kalbar, apa yang dilakukan dan komitmen bapak untuk memajukan dunia pontren dan LPI, juga pendidikan umum?” tanya Ust. Zuhdi.
Dialog antara Akil dan para tokoh masyarakat dan tokoh agama itu itu bernas. Akil bilang, tidak ada cara lain untuk mengenjot sumber daya manusia (SDM) Kalbar yang ketinggalan selain memajukan dunia pendidikan baik pendidikan umum, pontren dan LPI. Misalnya, wajib belajar (Wajar) tidak mesti sembilan tahun lalu seperti sekarang ini, melainkan sudah semestinya melakukan terobosan Wajar 12 tahun; tuntuskan angka buta huruf sekitar 300 ribu warga Kalbar; wujudkan kurikulum yang benar-benar sesuai dengan perkembangan zaman; perbaiki dan tingkatkan sarana serta prasarana sekolah; dan sebagainya.
Usai silaturahmi dan dialog, hadirin menyatakan sikap. Mereka mendukung pasangan calon Gubernur Kalbar Akil Mochtar-AR Mecer. Sebab, pasangan yang diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB) ini terbukti jelas keberpihakannya kepada rakyat.
Jadwal Akil di bulan Ramadhan ini memang padat. Sepulang dari Desa Galang dalam serangkaian kegiatan Safari Ramadhannya, sebelum shalat taraweh, Akil Mochtar memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid Besar Islamiyah Kampung Bangka. (mnk)
Friday, September 21, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment