Thursday, August 23, 2007

Masyarakat Desa Dambakan Sarana Jalan dan Listrik

Ngabang,- Momentum peringatan ulangtahun kemerdekaan ke-62 Republik Indonesia dimanfaatkan kandidat Gubernur Kalbar HM Akil Mochtar SH MH dan wakilnya Drs AR Mecer mengunjungi masyarakt di wilayah Kabupaten Landak.

Ada empat lokasi yang dikunjungi kedua calon kepala daerah tersebut, yakni: Desa Munggu dan Dusun Pesayangan di Kecamatan Ngabang, Kuala Behe di Kecamatan Kuala Behe, dan Serimbu di Kecamatan Air Besar. Di empat lokasi itu, kedua kandidat yang diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu mendapat sambutan yang hangat.

Sebelum mengunjungi keempat lokasi itu, Akil meluangkan waktunya untuk bertemu dengan masyarakat dari Desa Angan Tembawang, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak di Jelimpo. Anggota DPR RI asal Kalbar itu menyerahkan bantuan satu set generator untuk Gereja Katolik 'Bunda Maria' Angan Tembawang.

"Kita menyadari listrik menjadi kebutuhan masyarakat. Apalagi, listrik belum sepenuhnya menyentuh masyarakat pedesaan. Bantuan genset ini hanya sebagian kecil dari penyelesaian masalah kelistrikan masyarakat. Kita berharap pada masa mendatang, listrik sudah bisa sentuh masyarakat pedesaan," kata Akil.

Bantuan itu diterima langsung oleh Ketua Umat Fransiskus Aco dan Pemimpin Umat Dasol. Hadir juga aktivitas pemberdayaan masyarakat dari Konsorsium Pancur Kasih, di antaranya, Flor Suryadarma, Masiun, Lorensius Salim, dan M. Maran.

Usai menyerahkan bantuan itu, Akil langsung menuju Desa Munggu, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Masyarakat yang sudah menunggu sejak pukul 10.00 WIB sumringah. Mimpi mereka bertemu pejabat negara menjadi kenyataan.

Akil disambut dengan hamburan beras kuning dan nyanyian shalawat. Dengan berjalan kaki sekitar 500 meter, Akil menuju Masjid Jabbal Nur. Tak lama berselang, pasangannya AR Mecer datang. Masyarakat semakin semangat untuk mengikuti pertemuan yang sangat sederhana tersebut.

Setelah berdialog dengan warga Munggu, malam harinya, Akil-Mecer bergerak ke Dusun Pesayangan. Kendati berada di wilayah perkotaan, tidak ada jalan darat menuju dusun tersebut. Tak heran, jika mereka berharap pada masa mendatang ada perubahan di daerah itu.

"Kami sangat merindukan perubahan. 62 tahun republik ini merdeka, kami belum bisa menikmati jalan darat. Padahal jarak dusun ini dengan pusat kota kabupaten sangatlah dekat," akta Bujang Sapri, salah seorang tokoh masyarakat di Pesayangan, saat bertemu dengan Akil-Mecer.

Keesokan harinya, Akil-Mecer bertemu dengan masyarakat Kuala Behe dan Serimbu. Dalam setiap pertemuan, Akil-Mecer memberikan pendidikan politik menjelang pemilihan kepala daerah. Perjalanan peringatan ulangtahun kemerdekaan republik ini ditutup dengan bersilaturahmi dengan warga di Kecamatan Air Besar. (mnk*)

No comments: