Thursday, June 7, 2007

ANAK KALBAR HARUS SEKOLAH

Sebagai orangtua, kita boleh miskin. Kita boleh tidak memiliki apa-apa. Tapi, anak-anak kita harus tetap sekolah. Dengan begitu, kita bisa menguasai dunia. Karena pendidikan adalah muara dari kemajuan sebuah bangsa. Jadi, jangan takut miskin karena menyekolahkan anak.
Akil Mochtar mengungkapkan hal itu ketika bertemu konstituennya di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Sabtu (29/7) malam.
Warga begitu antusias menyampaikan aspirasinya. Apalagi, bertemu dengan wakil rakyat di tingkat nasional. Suatu hal yang jarang terjadi, bagi masyarakat awam.
“Kita harus mencontoh Jepang, Korea dan negara-negara yang miskin sumber daya alamnya. Mengapa mereka bisa menguasai dunia? Itu karena mereka menguasai pendidikan, pengetahuan. Mereka kuasai teknologi. Kita, orang Kalbar juga harus bisa seperti itu. Caranya, ya sekolah,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.
Coba lihat di pasaran, katanya, produk teknologi yang dijual, semuanya buatan luar negeri. Produk-produk elektronik buatan Cina, Jepang. Pakaian juga begitu. “Kita sangat ketinggalan dalam sumber daya manusia. Indeks pembangunan manusianya rendah. Inilah tugas kita bersama untuk maju. Kita harus melangkah bersama melakukan segala perubahan,” katanya.
Tak heran, jika pemerintah pusat menetapkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN maupun APBD propinsi dan kabupaten/kota. Dana itu sebagai investasi untuk sumber daya manusia di seluruh Indonesia. Tentu saja, secara bertahap amanah itu akan tercapai.
Anggota DPR asal Kalbar ini mengaku prihatin dengan banyaknya prasarana sekolah yang rusak. Kondisi ini juga menghambat perkembangan pendidikan di daerah ini. “Mestinya ada terobosan dari pemerintah daerah, sehingga prasarana sekolah itu bisa lebih baik,” ujarnya.
Seorang guru yang hadir dalam dialog itu berucap, “kita tidak usah berbicara prasarana sekolah di pedalaman. Yang di depan mata, di Kota Pontianak saja, banyak gedung sekolah yang tidak layak pakai.”
Padahal, Kota Pontianak menjadi barometer untuk melihat kemajuan Kalbar, lanjutnya. Dalam pertemuan itu, Akil Mochtar menyerahkan bantuan dana pendidikan kepada 19 kepala keluarga yang kurang mampu. Dia juga menyerahkan bantuan dana berobat untuk masyarakat miskin. Dialog itu juga dihadiri sejumlah fungsionaris DPD Partai Golkar Kota Pontianak. Sebut saja, Gusti Hersan Aslirosa, Firdaus Zar’in, Sebastian, dan Ketua Pimpinan Cabang Partai Golkar Kecamatan Pontianak Barat Iskandar Latief. (/habis)

1 comment:

Anonymous said...

Paling nggak, anak Kalbar kayak Novi getu loh, hehehe .. (**Maaf, saya narsis**)
Sekolah, jauh2 dari ortu dengan keterpaksaan dan kemudian ikhlas, balik lagi ke kampung halaman.
Gak puas cuma sekedar sarjana, berlomba lagi sekolah tinggi dan pengen banget kayak butet yang mengajar di daerah pedalaman tapi didanai sama UNESCO karena gajinya dolar. Kalo ama pemda? terima kasih doank kalee, diinget juga kagak ... weks!!
**jujur ni Om, setidaknya sedikit keluhan yang harus dipikirkan untuk 5 tahun mendatang .. itupun kalo om akil jadi gubernur ya .. tapi saya doakan dehhhhhhh ..... amiin, asal jangan lupa ma ane .. itu aje pesennye ...