Kandidat Gubernur Kalimantan Barat HM Akil Mochtar SH MH dan pasangannya Drs Anselmus Robertus (AR) Mecer, Minggu lalu bertemu dengan sejumlah pimpinan Yayasan Kematian Tionghoa di Kecamatan Pontianak Utara. Pertemuan yang digelar di Kompleks Persekolahan SMA St Fransiskus Asisi itu membahas penguatan ekonomi kerakyatan.
"Saat ini pengembangan ekonomi kerayatan masih kurang menjadi perhatian dari pemerintah. Padahal, ekonomi kerakyatan bisa membantu dalam proses pengentasan ketertinggalan masyarakat," kata AR Mecer, yang juga ketua Konsorsium Pancur Kasih tersebut.
Ia menambahkan, ekonomi kerakyatan sudah terbukti bisa mengangkat masyarakat dari keterpurukan dan kemiskinan. "Keterlibatan saya dalam pemerintahan, akan membuat penguatan ekonomi kerakyatan benar-benar menjadi perhatian. Karena ekonomi kerakyatan bisa menjadi investasi terbesar dalam memakmurkan rakyat," ungkap mantan Staf Pengajar FKIP Universitas Tanjungpura tersebut.
Hal yang sama diungkapkan Akil Mochtar. Anggota DPR RI asal Kalbar ini mengatakan, pemerintah harus mengubah orientasi pembangunan. Sudah saatnya pembaikan infrastruktur lebih ditingkatkan karena mayoritas sarananya sudah mengalami kerusakan.
"Kalau infrastruktur tidak dibenahi maka ongkos ekonomi masyarakat menjadi tinggi. Harga-harga juga semakin tinggi, sementara daya beli masyarakat sangat rendah," katanya.
Akil dan Mecer diusung Koalisi Rakyat Kalbar Bersatu (KRKB), yang telah menggelar deklarasi pada 7 April 2007 di GOR Pangsuma Pontianak. Ada sembilan partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut. Akil dan Mecer pernah sama-sama berjuang bersama di pentas nasional.
Kala itu AR Mecer sebagai anggota MPR RI periode 1999-2004 sebagai utusan golongan. Sementara Akil Mochtar menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar yang mewakili Kalbar. (mnk*)
No comments:
Post a Comment