Saturday, October 27, 2007

Tim Akil-Mecer Rambah Pedesaan

Usai menemui kadernya di Kabupaten Sanggau, Akil Mochtar langsung menuju Bengkayang. Sekitar empat jam perjalanan darat, Akil Mochtar tiba di Bengkayang sekitar pukul 18.00 WIB. Ia disambut Ketua Tim Akil-Mecer Kabupaten Bengkayang Richardus Giring Melabo.

Keesokan harinya, Akil bertemu dengan kadernya untuk memberikan pelatihan. Kandidat Gubernur Kalbar dengan nomor urut tiga itu memberikan informasi kepada pendukungnya terkait pelaksanaan pilkada pada 15 November mendatang.

Tak kurang 70 orang kader Akil-Mecer yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka berasal dari beberapa kecamatan, desa, dan dusun yang ada di Kabupaten Bengkayang. Pertemuan ini sebagai bentuk perkuatan barisan pendukung Akil-Mecer di Bumi Sebalo itu.

“Saya sangat berharap teman-teman dari Kabupaten Bengkayang bisa memenangkan pertarungan pada 15 November mendatang. Semangat dan kerja keras kita bersama akan membawa perubahan di daerah ini,” kata Akil saat memberikan informasi kepada kadernya di Bengkayang tersebut.

Harapan itu disambut tegas dengan kesiapan para kader Akil-Mecer. “Kita berusaha sekuat tenaga untuk meraih suara yang signifikan bagi pasangan Akil-Mecer. Kami siap memenangkan pasangan ini karena merekalah yang layak memimpin Kalbar lima tahun mendatang,” ujar Giring di sela-sela pertemuan tersebut. Pihaknya juga merekrut kader Akil-Mecer di pedesaan. Bahkan beberapa desa, kata Giring, sudah membentuk posko sendiri secara swadaya.

Menurutnya, pasangan Akil-Mecer memiliki visi dan pemikiran ideal untuk membawa perubahan bagi Kalbar ke depan yang lebih baik. Masyarakat Kabupaten Bengkayang, terutama tim AMC akan all out memenangkan pasangan Akil-Mecer pada pilkada ini. “Kita akan berjuang bersama mesin politik yaitu partai-partai di Kabupaten Bengkayang, maka masyarakat dan jajaran partai politik di daerah itu akan bekerja maksimal untuk menangkan Akil-Mecer,” kata Giring.

Ia melanjutkan, Akil maupun Mecer bukanlah sosok asing bagi masyarakat Kalbar. Akil saat ini masih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009, sementara itu Mecer adalah pengagas CU Modern telah memberikan sumbangsih yang besar bagi pembangunan daerah ini. Terutama dalam visi dan misi salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan akan membuat rakyat menjadi investor bagi dirinya sendiri, sehingga istilah miskin kedepan tidak ada lagi di Kalimanan Barat. (mnk)

(Pontianak Post, 27 Oktober 2007)

Thursday, October 25, 2007

AMC Sanggau Siap Menang

Tim Akil-Mecer terus bergerak. Ribuan kadernya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota terus menggalang kekuatan, termasuk Kabupaten Sanggau. Tak heran, jika mereka menyatakan siap memenangkan pertarungan Pemilu Gubernur Kalbar yang dihelat 15 November mendatang.

Ketua Tim Kampanye Akil-Mecer Kabupaten Sanggau, Paolus Hadi mengatakan, seluruh anggota tim, kader dan relawan sudah siap untuk memenangkan pasangan dengan nomor urut tiga tersebut. “Kita sudah konsolidasi internal secara menyeluruh. Semuanya sudah menyatukan tekad agar pasangan Akil-Mecer menang dengan sangat meyakinkan,” ujarnya di Sanggau, belum lama ini.

Ia menambahkan, pembentukan tim pemenang calon gubernur yang sangat populer di masyarakat itu hingga ke pedesaan. Bahkan di tiap dusun cukup banyak relawan yang bergabung secara sukarela. “Saya kira semua masyarakat di Kalbar sepakat dengan kami, semuanya ingin agar Akil-Mecer yang memimpin daerah ini pada lima tahun ke depan,” ujarnya.

Ketua DPD PNKB Kalbar ini mengungkapkan, pemantapan barisan pendukung terus digalang. “Kami sangat membuka tangan dengan lebar kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sanggau yang ingin bergabung dengan kami. Kami ingin masyarakat di daerah ini ikut melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,” ujar Paolus.

Akil Mochtar yang hadir dalam pembekalan tim Akil-Mecer di Kabupaten Sanggau turut memberi semangat. “Partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam membuat perubahan di daerah ini. Caranya kita harus bersama-sama dan menyatukan langkah,” katanya.

Akil juga mengajak seluruh masyarakat Kalbar menggunakan hak pilihnya pada 15 November mendatang. Tentu saja dengan memilih calon yang dianggap layak. “Saya tahu masyarakat sudah cerdas, sehingga dalam menentukan pilihan juga kepada calon yang cerdas dan mampu membawa Kalbar ke arah perubahan yang lebih baik,” ujarnya.

Kader yang umumnya berasal dari pedesaan sangat gembira bertemu dengan Akil Mochtar. Mereka memanfaatkan momen itu dengan bersalam-salaman, foto bersama, dan berdialog. “Kami siap untuk memenangkan Pak Akil dan Pak Mecer di Sanggau,” kata Iwan Flor Mateus, sekretaris Tim Akil-Mecer di Sanggau. (mnk)

(Pontianak Post, 26 Oktober 2007)

Iluni UPB Dukung Akil-Mecer

Ikatan Alumni Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak menyatakan sikap siap mendukung dan memenangkan pasangan calon Gubernur Kalbar H.M. Akil Mochtar, SH, MH-Drs. A.R. Mecer. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Iluni UPB, Nur Said Ubbe, SH., didampingi pengurus lainnya Marlis, SH.

“Awalnya memang kami tak sembarang menyatakan sikap siapa calon Gubernur Kalbar yang berhak kami dukung. Karena Pak Akil resmi mencalonkan diri, sudah sepatutnya beliau yang alumni UPB, itu kami dukung. Dan dukungan kami bukan dukungan membabi buta,” tegas Nur Said.

Menurut pria berdarah Bugis ini, ada beberapa alasan mereka mendukung pasangan Akil-Mecer. Akil adalah politisi handal dua periode di gedung DPR-RI Senayan, Jakarta. Lagi pula seorang intelektual—kandidat doktor ilmu hukum Universitas Padjajaran Bandung. Dengan prestasi dan pengalamannya baik sebagai pengacara maupun politisi selama ini, ia tidak diragukan untuk memimpin Kalbar periode 2008-2013.

Sebagai seorang inlektual, Nur Said coba membanding-bandingkan tingkat keintelektualan calon-calon Gubernur Kalbar lainnya. Ada calon yang memperoleh gelar magister, ada yang sarjana muda, dan ada yang hanya setara SLTA. Namun, pendidikan yang diperoleh Akil lebih dari mereka.

Akil juga, ujar Nur Said, adalah calon Gubernur Kalbar paling muda. Dia energik. Untuk itu, dibutuhkan seorang gubernur yang masih energik untuk menjangkau geografi Kalbar yang begitu luas.

”Kami tak yakin calon lain selain Pak Akil,. telah mengelilingi pelosok provinsi ini. Pak Akil sudah mengunjungi lebih dari seperti tiga desa-desa. Itu merupakan modal yang sangat berharga untuk menyerap aspirasi warga sebagai bekal apabila terpilih menjadi Gubernur Kalbar mendatang. Artinya, dia sudah tahu program-program apa yang diperlukan untuk membangun masyarakat,” ujarnya.

Yang paling disukai Nur Said dari sifat Akil Mochtar adalah orangnya sederhana dan tidak formal-formalan. Dia membaur bersama rakyat jelata, dan tidak membeda-bedakan agama, suku, dan golongan. Dalam bahasa sehari-hari ia tidak primordial.

Begitu pun A.. Mecer. Sebagai Bapak Credit Union Modern Indonesia, Mecer terbukti menyejahterakan sebagian warga Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya lewat program credit union (CU). ”Siapa sih yang tak kenal CU yang tersebar sampai ke kampung-kampung. Itu merupakan hasil karya Pak Mecer,” jelas Nur Said.

Untuk mendukung dan memenangkan pasangan Akil-Mecer bernomor 3 itu, Nur Said minta kepada seluruh Iluni UPB Pontianak yang tersebar di seluruh Kalbar agar merapatkan barisan. (amc)

(Pontianak Post, 26 Oktober 2007)

Tim Kampanye Akil Jangan Anarkis

Sungai Raya,- Calon Gubernur Kalbar H.M. Akil Mochtar, SH, MH, meminta kepada tim kampanyenya di seluruh Kalbar agar dalam bekerja tidak melakukan tindakan anarkis, arogan, dan tinggi hati. Sebaiknya menurut dia, tim kampanye bekerja sesuai prosedur yang telah diatur dalam undang-undang dan apa-apa yang telah digariskan Tim Kampanye Akil-Mecer Kalbar.

”Jika kita tidak arogan, tidak anarkis dan tidak tinggi hati, apabila kita menang maka menanglah dengan terhormat. Kalaupun akhirnya kita kalah, kalah secara terhormat. Apabila kita sudah bekerja sungguh-sungguh, dan hasilnya diluar dugaan, maka kita serahkan semua itu kepada Allah SWT, Tuhan Maha Besar,” pinta Akil dihadapan Tim Kampanye Akil-Mecer se-Kabupaten Kubu Raya, di GOR Bumi Raya Utama (BRU), Sungai Raya, Jumat (19/10) sore.

Akil Mochtar memberi sinyal seperti itu supaya tim kampanyenya tidak melanggar ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang. Maklum, situasi dan kondisi perpolitikan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar sekarang ini mulai hangat menjelang kampanye yang diadakan mulai 29 Oktober mendatang. Ini terbukti, sekretariat Tim Kampanye Akil-Mecer di Samalantan, Kabupaten Bengkayang, diobrak-abrik orang tak dikenal, Rabu malam lalu. Sementara baliho Akil-Mecer di halaman sekratariat Tim Kampanye Akil Mecer di Bengkayang, dibeset. Dua kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib.

”Seperti kejadian di Samalantan dan Bengkayang, itu sudah tergolong tindakan anarkis. Merusak barang orang lain. Kita tidak boleh melakukan seperti itu. Kita bermain yang fair sajalah. Biasa-biasa saja agar mendapat simpati masyarakat. Sebaliknya jika kita arogan dan melakukan tindakan anarkis, justru kita menuai sinis dan tidak didukung masyarakat,” pinta Akil lagi.

Training of trainers (TOT) se-Kabupaten Kubu Raya diikuti 362 peserta dari sembilan kecamatan di kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Pontianak. Yakni tim kampanye Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan Kecamatan Terentang. TOT tersebut langsung dibuka Akil Mochtar.

Walaupun sempat terganggu padamnya listrik sekitar dua jam, kegiatan TOT tetap berlangsung. Para peserta antusias mendengarkan dua narasumber Drs. H. Hadari H. Majri dan Drs. A.R. Muzammil, M.Si. Hadari berbicara Teknik Penggalangan Massa dan Muzammil memaparkan Teknik Pemenangan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.(amc/*)

(Pontianak Post, 22 Oktober 2007)

Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi

Putusibau,- Masyarakat Kalimantan Barat masih dihantui tingginya angka kematian ibu melahirkan yang disebabkan derajat kesehatan di daerah ini belum optimal. “Harus ada terobosan agar angka ini semakin menurun setiap tahunnya,” kata calon gubernur nomor urut tiga, HM AKil Mochtar SH MH di Putusibau, Minggu (21/10).

Akil mengungkapkan itu saat menghadiri silaturahmi lebaran (halal bihalal) di kampung halamannya, Putusibau, Kabupaten Kapuas Hulu. Ribuan warga hadir dalam kegiatan yang digelar di Gedung Indoor II Jalan Gajahmada tersebut.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat, ibu-ibu majelis taklim, tim kampanye Akil-Mecer, dan relawan Akil-Mecer yang ada di seluruh kabupaten uncak kapuas tersebut.

Ia mengungkapkan, sarana dan prasarana kesehatan masih belum sebanding dengan jumlah penduduk. Pun begitu dengan tenaga kesehatannya, yang belum mampu melayani masyarakat secara maksimal karena terbatasan. “Kalau pun ada dokter, kita kekurangan ketersediaan obat-obatan. Kalaupun obat tercukupi, masyarakat kesulitan menjangkaunya karena harganya mahal,” katanya.

Tingkat pendapatan yang rendah membuat masyarakat tidak sanggup untuk memperbaiki derajat kesehatannya. Tak heran, jika kerap ditemukan kasus gizi buruk, busung lapar, dan persoalan-persoalan kesehatan lainnya.

Hal lain ditambahkan, tokoh masyarakat Kapuas Hulu, Hasibuan. ”Diperlukan pemimpin yang cerdas untuk mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat. Mereka haruslah mengerti dan bisa mencari jawaban atas persoalan-persoalan tersebut,” kata Hasibuan, saat diberikan kesempatan berbicara di depan masyarakat yang hadir dalam halal bihalal tersebut.

Ia mengungkapkan, banyak calon gubernur yang bertarung pada 15 November mendatang. ”Kita membutuhkan pemimpin yang mau turun hingga ke desa-desa, yang tidak hanya dilakukan ketika hendak maju menjadi gubernur, tapi sebaliknya. Saya kira, Akil Mochtar sudah berkeliling Kalbar ini sejak tiga tahun lalu. Tentu dia sudah sangat memahami persoalan yang dihadapi masyarakat. Sudah sepantasnya warga kampung halamannya mendukung langkahnya untuk maju sebagai gubernur,” ujarnya.

Silaturahmi lebaran ini juga diisi dengan siraman rohani oleh Ustadz H. Hadari H Majri. Antusiasme warga sangat luar biasa terhadap kegiatan ini. Usai siraman rohani, dilanjutkan dengan pemutaran film ’dokumenter’ perjalanan Akil-Mecer menjadi calon gubernur. (mnk*)

(Pontianak Post, 22 Oktober 2007)

Akil Dinilai Peduli, PNBK Yakin Menang

Singkawang,- Calon Gubernur Kalimantan Barat, HM Akil Mochtar SH MH yang berpasangan dengan Drs AR Mecer diyakini bakal meraup kemenangan di Kabupaten Sambas, Bengkayang dan Kota Singkawang.

Demikian diungkapkan Koordinator Lapangan Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK) untuk tiga wilayah Singbebas, Moh Alqadrie AS kepada Pontianak Post, kemarin. Keyakinan itu, kata Alqadrie, lantaran selama ini Akil dikenal peduli terhadap pembangunan Kalbar.

"Selama dua periode menjadi anggota perlemen, dia mampu memainkan perannya, sehingga banyak yang diperbuatnya di Kalbar ini," kata Alqadrie. Selain itu, kata Akil, perannya dalam pemekaran wilayah patut diacungkan jempol. Dia memberi contoh, ketika Singkawang ingin menjadi daerah otonomi sendiri.

"Ternyata, Akil mampu memainkan perannya di tingkat perlemen, sehingga Kota Singkawang bisa menjadi pemerintahan tersendiri," kata Alqadrie yang dikenal sebagai juru bicara Koalisi AIR MAS (Awang Ischak-Raymundus Masyarakat Adil dan Sejahtera).

Alqadrie yang merupakan sosok politikus muda yang memainkan perannya sehingga Awang Ischak bisa mencalonkan diri ini mengungkapkan, PNBK tidak salah pilih memberikan dukungan riil kepada sosok Akil yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Selain Akil, kata Alqadrie, pasangannya juga tak kalah terkenal bahkan menjadi sosok pembangunan ekonomi kerakyataan yang dicontoh oleh negara Asia.

"Peran Mecer dalam mengangkat kehidupan masyarakat miskin di Kalbar patut diberi dukungan. Banyak sekali keluarga di Kalbar ini yang berada digaris kemiskinan bisa terbantu dari program yang digagas oleh Mecer.

"Tentu bukan hanya partai pengusung saja yang memberikan dukungan, tetapi masyarakat luas juga akan memilih sosok yang sudah dikenal. Masyarakat akan lebih cerdas dalam menjatuhkan pilihan pada pemilu kepala daerah yang berlangsung 15 November 2007 ini," kata Alqadrie. (zrf/*)

(Pontianak Post, 22 Oktober 2007)

Tim Akil-Mecer Kapuas Hulu Siap Menang

Putusibau,- Tim kampanye Akil Mochtar dan AR Mecer di Kabupaten Kapuas Hulu siap memenangkan pasangan calon kepala daerah dengan nomor urut tiga tersebut. “Kami sudah konsolidasi internal. Setiap kader sudah ada di tiap kecamatan,” ujar Kuswandi, ketua Tim Kampanye Akil-Mecer Kapuas Hulu di Putusibau, Minggu (21/10).

Ia menambahkan, pelatihan terhadap para saksi sudah dilakukan. Bahkan, Akil Mochtar hadir langsung dalam pelatihan tersebut. Ia meluangkan waktunya untuk memacu semangat kader AMC di Kapuas Hulu agar menyatukan langkah untuk melakukan perubahan di daerah ini.

”Kami sudah setakat untuk memenangkan pasangan ini. Keduanya sangat pantas untuk memimpin. Mereka sangat cerdas dan dekat dengan rakyat karena merelakan waktunya untuk berbagi dengan masyarakat,” ungkap Kuswandi.

Menurutnya, sosok Akil-Mecer memiliki gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan di Kalbar. “Akil yang sudah dua periode duduk di DPR RI, punya relasi di tingkat nasional. Keberaniannya menyuarakan ketertinggalan daerah sangat dibutuhkan untuk menarik lebih banyak program yang berpihak kepada rakyat di Kalbar,” ungkapnya.

Sementara AR Mecer, sudah sangat akrab dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan gerakan credit union-nya. “CU telah sanggup membawa perubahan dalam hidup masyarakat. Dengan masuk CU, masyarakat telah menolong dirinya sendiri,” kata Kuswandi.

Akil Mochtar mengajak kadernya untuk bersemangat memenangkan pertarungan di Kabupaten Kapuas Hulu. “Sebagai orang yang lahir dan besar di Kapuas Hulu, saya sangat berharap dukungan kader AMC sehingga bisa meraih suara yang signifikan,” katanya.

Ia menambahkan, banyak persoalan yang melanda masyarakat dan harus segera diselesaikan. “Kita harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap persoalan-persoalan di masyarakat. Kita tidak bisa melihat jalan menuju kabupaten ini rusak terus. Ke depan, tidak ada lagi jalan di Kalbar ini yang rusak, semuanya sudah bagus,” katanya. (*mnk)

(Pontianak Post, 23 Oktober 2007)

Klarifikasi Perspektif “Credit Union Ala Indonesia”

Sebelumnya saya minta maaf kepada seluruh pembaca Pontianak Post, khususnya kepada insan Credit Union dan para Aktivis gerakan pemberdayaan masyarakat adat di Kalbar atas dimuatnya tulisan dari PERSPEKTIF di Pontianak Post pada Minggu 21 Oktober 2007 yang memojokkan saya dan membalikkan fakta.

Harus saya katakan bahwa saya tidak menulis untuk tulisan tersebut tetapi diwawancarai oleh wartawan Perspektif Baru, Faisol Riza dari sebuah lembaga yang bernama Yayasan Perspektif Baru milik Wimar Witoelar. Saya diminta sebagai narasumber dalam wawancara tentang CU. Karena yang akan diwawancarai hanya sederhana saja menurut mereka sehingga pengajuan saya kepada mereka untuk mewawancarai salah satu pengurus CU PK ditolak dengan alasan tidak ada waktu lagi (sempit). Karena ia mengatakan bahwa akan wawancara yang umum-umum saja, maka saya pun akhirnya bersedia dan saya jawab semampu saya, sesuai prosedur sebagai anggota dan juga sebagai aktivis bahkan sebagai Wartawan Kalimantan Review yang telah banyak mengeluarkan tulisan tentang CU. Namun ada beberapa hal yang harus saya klarifikasi kepada anda semua mengenai tulisan tersebut yaitu:

1. Saya adalah wartawan Majalah Kalimantan Review, sebuah media pemberdayaan masyarakat adat di Kalbar. Saya juga banyak menulis tentang CU di majalah tersebut namun sampai saat ini saya belum “gila” untuk mengakui diri saya selevel dengan Muhamad Yunus. Saya tidak pernah sedikit pun berniat mengakui dan menyamakan diri saya selevel dengan Muhamad Yunus dari Bangladesh itu. Tulisan itu adalah buah pikiran yang tidak bertanggung jawab dari si pewawancara dan penulisnya. Hal itu dibuktikan dengan ketidaktahuannya tentang CU dan tidak adanya data pendukung berupa referensi tentang CU yang mereka miliki serta lemahnya analisis si pewawancara dan penulis terhadap data yang disajikan.

2. Pada bagian prolog paragraph pertama, ada sebuah kalimat yang berbunyi “seorang muda yang mencoba mengembangkan gagasan CU.” Bahasa tersebut juga seharusnya tidak demikian karena saya sudah katakan kepada si pewawancara bahwa saya/kami tidak mengembangkan CU, tetapi membantu proses penyebaran informasi tentang CU melalui media Kalimantan Review.

3. Ada sebuah angel atau pembuka / prolog pada awal sebelum memulai wawancara yang jelas-jelas keliru yakni menyamakan saya dengan seorang bernama Muhamad Yunus dari Bangladesh, padahal sudah saya sebutkan bahwa pelopor CU di Kalbar adalah Gerakan Pancur Kasih dan AR Mecer sebagai motornya. Namun bagian ini tidak ditampilkan oleh Pontianak Post entah karena apa, namun hal tersebut justru ada dalam websitenya perspektif baru di www.perspektifbaru.com pada bagian belakang wawancara. Silahkan dilihat.

4. Saya kecewa karena wartawan dari Yayasan Perpektif Baru sangat miskin referensi dan informasi mengenai CU sehingga menafsirkan CU menurut alam pikirannya sendiri bahkan CU seakan-akan suatu yang aneh. Sungguh bukan seorang wartawan yang professional jika tidak melengkapi diri dengan referensi dan menguasai hal yang akan ditanyakan.

5. Dalam wawancara tersebut, sudah jelas saya katakan bahwa pelopor CU di Kalbar adalah AR Mecer dan Gerakan Pancur Kasih. Tetapi masih juga tidak dituliskan dan dianalisa serta disimak petikan saya tersebut. Bahkan di Pontianak Post sama sekali tidak tertulis hal itu. Saya jadi heran mengapa begitu.

6. Saya merasa dilecehkan oleh wawancara perspektif dengan tidak dimuatkannya hasil wawancara secara utuh oleh Pontianak Post.

7. Saya meminta Perspektif dan Pontianak Post bertanggung jawab terhadap pemuatan wawancara perspektif tersebut dan segera mengklarifikasinya kepada publik.

Tony Kusmiran
Wartawan Majalah Kalimantan Review
Pontianak
suarabuluh@yahoo.co.id
redaksi_kr2003@yahoo.com

Sunday, October 21, 2007

Tony Kusmiran: Credit Union Ala Indonesia

21 Oktober 2007
Duta Masyarakat.com

Salam Perspektif Baru,
Masih dalam rangkaian road show Perspektif Baru Live Demokrasi dan Pluralisme ke beberapa daerah di Indonesia, kali ini Yayasan Perspektif Baru melangkah ke Provinsi Kalimantan Barat, khususnya kota Pontianak. Sekarang kami menghadirkan Tony Kusmiran, seorang muda yang mencoba mengembangkan gagasan Credit Union (CU). Saya kira inilah kelompok masyarakat yang berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus bergantung kepada pemerintah.

Konsep CU adalah masyarakat yang menjadi anggota membayar iuran wajib, simpanan pokok, dan menabung. Tabungan itu akan menjadi jaminan untuk meminjam dalam jumlah yang masih wajar. Yang boleh meminjam hanya anggota, tidak boleh orang luar.

Tony Kusmiran berharap CU bisa dimiliki oleh masyarakat Indonesia karena basis CU betul-betul masyarakat ke bawah. Dalam kondisi kita sekarang yang susah, CU satu-satunya solusi yang bisa kita manfaatkan sebagai lembaga keuangan milik masyarakat.

Berikut wawancara Faisol Riza dengan Tony Kusmiran. Wawancara lengkap dan foto narasumber dapat pula dilihat pada situs http://www.perspektifbaru.com. Lewat situs tersebut Anda juga dapat memberikan komentar dan usulan.

Di Bangladesh ada Muhammad Yunus yang mendapatkan hadiah Nobel karena membantu masyarakat dengan menciptakan kredit yang mudah diakses dan tidak perlu banyak persyaratan. Di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) juga ada yang seperti Muhammad Yunus, yaitu Tony Kusmiran dengan program Credit Union (CU). Memang kini belum sebesar Muhammad Yunus, tetapi sesuatu yang besar sedang dimulai.

Darimana sebenarnya gagasan CU yang Anda dan teman-teman kembangkan?
Pertama kali gagasan CU dari Jerman. Ketika itu ada seorang Pastor yang membawa konsep ini ke Indonesia sekitar tahun 1960-an. Pada tahun tersebut gagasan ini mulai dikembangkan tetapi dalam lingkup internal saja dulu.

Apakah Anda dan teman-teman mencoba mengembangkan CU karena memang menghadapi problem-problem seperti itu atau mempelajari itu semua?
Dari awal memang sudah ada konsep yang tersusun dengan baik sebagai sebuah lembaga keuangan seperti CU. Nah, di sana konsep-konsep tersebut dikembangkan karena dinilai atau dilihat lebih mengena di masyarakat tanpa membebani masyarakat dengan segala macam persyaratan yang berat seperti di bank. Saya sendiri merasakan manfaatnya maka saya sangat percaya.

Bagaimana bentuknya?
Ketika kita menabung, sebenarnya tabungan itu menjadi modal awal kita untuk meminjam.

Apakah itu menabung di CU atau bank?
Di CU. Saat kita menabung di CU, maka tabungan itu akan menjadi jaminan untuk meminjam dalam jumlah yang masih wajar. CU sendiri sebenarnya kumpulan orang saling percaya.

Dari mana modal awalnya sehingga teman-teman bisa mengembangkan CU?
Modal awalnya dari anggota sendiri. Ketika menjadi anggota CU, anggota tersebut membayar iuran wajib, simpanan pokok, dan sebagainya. Dari sana uang itu mulai dikelola. Yang boleh meminjam hanya anggota, tidak boleh orang luar. Kalau mau meminjam, dia harus menjadi anggota dulu. Jadi tidak langsung bisa meminjam begitu saja.

Berapa jumlah nasabah atau anggota CU sekarang?
Anggota CU sudah lumayan banyak. Misalnya, anggota CU di Pancur Kasih ada 60.000-an anggota, di Lantang Tipo sudah 55.000 lebih anggota. Belum lagi yang lainnya.

Apakah kebanyakan dari mereka adalah petani dan pedagang?
Bermacam-macam profesi. Ada pedagang, pegawai, petani, guru juga ada. Tentu ketika masuk untuk menjadi anggota, mereka harus membayar simpanan pokok, uang pangkal, iuran dan sebagainya yang menjadi persyaratan. Setelah itu baru sah menjadi anggota. Kemudian ada yang disebut simpanan saham. Saya pikir rakyat mempunyai saham agak susah. Kalau di bank tidak disebut saham, kita sebagai nasabah biasa. Tapi di CU justru kita pemegang saham.

Jadi anggota sebagai pemilik saham, sehingga tidak bisa main-main.
Tidak bisa karena perkembangan lembaga ini dilihat dan dipantau terus.

Apakah ini seperti koperasi yang digagas oleh pemerintah?
Saya pikir keinginan pemerintah mungkin sama, yaitu ingin mengembangkan ekonomi kerakyatan, namun dalam implementasinya sepertinya beda karena ada konsep tersendiri di CU. Kalau CU sumber uang benar-benar dari anggota, tanpa dukungan darimanapun.

Dari cerita Anda mengenai nasabah CU, jika saya tertarik untuk menjadi nasabah, berapa biaya yang harus saya bayar untuk iuran pokok dan macam-macam?
Kalau di CU tidak disebut sebagai nasabah tetapi anggota. Itu berbeda. Untuk menjadi anggota sebenarnya tidak sulit. Siapapun dari latar belakang dan agama apapun boleh. Memang mulanya, masih dari internal, tetapi sekarang sudah lebih universal. Untuk masuk ke CU, kita mesti konsultasi dulu sama costumer service. Di sana akan diberikan penjelasan sedikit mengenai apa itu CU, dan ditanya mengapa berniat menjadi anggota CU. Kemudian akan diberikan formulir untuk diisi. Setiap CU di suatu daerah berbeda namanya namun intinya sama. Uang pangkal di setiap CU juga berbeda karena kita tidak mematok berapa besarnya.

Berapa banyak kira-kira dana masyarakat di setiap CU?
Yang paling kecil saja sekarang kira-kira Rp 5 miliar. Sebagai contoh, jika CU baru beroperasi bulan ini, maka perkembangan enam bulan ke depan sudah cepat sekali. Itu karena di sana ada yang namanya pinjaman kapitalis. Inilah pola yang cukup baik untuk anggota memiliki saham dan membiasakan anggota menabung. Misalnya, ada anggota yang baru masuk, kemudian dinyatakan meminjam Rp 5 juta. Pinjaman tersebut harus dibayar secara mencicil. Mungkin kedengarannya agak unik karena harus mengutang terlebih dahulu, tapi sebenarnya bukan begitu. Pinjaman tersebut begitu lunas, maka devidennya akan menjadi milik kita. Dari deviden tersebut, kita terpaksa harus menabung atau mencicil dari satu sampai lima tahun. Jika memakai perhitungan per bulan, berarti mencicil selama lima tahun adalah 60 bulan.

Bagaimana seandainya ada orang yang mau meminjam tapi untuk keperluan konsumsi seperti membeli rumah atau mobil?
Bisa. Tapi kalau bisa untuk kegiatan yang produktif yang bisa memutar uangnya itu. Artinya uang itu diputar oleh dia sendiri, kemudian dimasukkan ke CU dan di sana uang tersebut berputar juga untuk dirinya. Selama saya di sana dalam waktu sekitar empat tahun saja sudah bisa merasakan hasilnya. Tabungan saya sekarang jumlahnya lumayan juga, dan itu tidak terasa karena saya mencicil, dipotong dari kantor. Kemarin saya baru saja meminjam Rp 30 jutaan lagi.

Jadi bagi masyarakat tentu itu banyak manfaatnya. Berapa jumlah CU sekarang di seluruh wilayah yang difasilitasi oleh Kalimantan Review?
Saya mau menjelaskan sedikit dahulu bahwa Kalimantan Review sebenarnya tidak memfasilitasi kegiatan CU sendiri. Kami kebanyakan memberikan informasi karena kami adalah sebuah media yang bekerjasama dengan Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah Kalimantan (BK3D). Seperti Bank Indonesia untuk perbankan, namun ini adalah Bank Indonesianya CU.

Apakah lembaga ini yang didirikan oleh teman-teman?
Ya. Lembaga itu menjadi sentral sekali dan mengatur keanggotaan lembaga CU, dan CU menjadi anggota BK3D karena di sana keuangan kita akan dijamin. Misalnya, ketika si A meminjam, namun saat masih meminjam terjadi kecelakaan tabrakan atau meninggal, maka pinjaman tersebut dihapuskan. Dan itu tidak terjadi di lembaga keuangan manapun. Ini salah satu yang akan menguntungkan masyarakat jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Kalau dalam hal produksi, dimana sektor yang paling banyak pinjaman masyarakat kepada CU?
Sebenarnya sekarang macam-macam, tapi lebih banyak kebutuhan rumah tangga. Sektor kedua adalah kebutuhan produktif. Tapi tergantung wilayahnya juga. Misalnya, di Pontianak lebih banyak untuk usaha produktif. Orang-orang meminjam untuk membuka usaha. Tapi kalau di wilayah kabupaten atau kecamatan atau pedesaan, mereka mungkin lebih konsumtif terhadap uang yang dipinjam seperti untuk membeli motor dan mobil. Kebanyakan mobil yang dibeli adalah truk untuk digunakan usaha.

Pemerintah daerah saya kira pasti sudah mendengar kegiatan ini. Apa tanggapan mereka, apakah ingin bekerja sama atau justru menganggap ini sebagai saingan?
Dulu CU pernah mau dihilangkan karena dianggap tidak berbadan hukum dan sebagainya. Mulanya memang tidak berbadan hukum, tetapi ketika ada protes seperti itu maka dibuat badan hukumnya. Sekarang semua CU sudah berbadan hukum. Saya tidak tahu persis mengapa pemerintah atau mungkin oknum tertentu ada yang kurang suka sehingga memanfaatkan nama pemerintah untuk memojokkan CU. Mungkin merasa tersaingi karena terbukti koperasi simpan pinjam dan sebagainya masih kurang mampu mengangkat ekonomi masyarakat yang selama ini kita lihat. Mungkin itu karena aksesnya sulit dan sebagainya. Yang saya tahu, di CU aksesnya mudah, mendapatkan pinjaman mudah, bunganya rendah, dan hasil akhirnya juga untuk kita.

Apa kira-kira prestasi yang telah dilakukan oleh teman-teman CU?
Teman-teman CU sendiri sebenarnya melihat keberhasilan itu relatif. Namun yang jelas sekarang perkembangannya sangat pesat. Semua wilayah di luar Kalbar meminta ada fasilitasi dari CU Kalbar. Ada dari Sumatera, Sulawesi, Jawa, sekarang Flores dan Papua. Ambon juga sudah. Jadi mereka mendapat pelatihan di sini, kemudian kembali ke daerah masing-masing. Saya pikir, yang menjadi kebahagiaan kawan-kawan, sekarang CU bisa merambah ke seluruh Nusantara dari daerah kecil yang tidak terdengar di Kalbar. CU tertua di Kalbar ada di Kecamatan Parindu, Kabupaten Sangkau. CU pertama berdiri tahun 1976, yaitu CU Lantang Tipo di Sangkau setelah ada pelatihan pada tahun 1975 oleh gereja Katolik. Yayasan Pancur Kasih sendiri berdiri pada tahun 1987. Sedangkan untuk Pontianak, CU Khatulistiwa Bakti yang berdiri tahun 1985 sebagai CU tertua di Pontianak.

Berapa kira-kira total aset seluruh CU yang ada di Kalbar sudah dikelola oleh teman-teman?
Hingga Maret 2007, dari 48 CU yang bernaung di bawah BK3D mempunyai total aset sekitar kurang lebih 1,6 triliun Rupiah. Sekarang pasti sudah naik lagi. Cukup besar.

Apakah layanan yang diberikan CU sebatas memberikan kredit atau ada bantuan lain seperti manajemen untuk mengatur sebuah usaha atau lainnya?
CU yang meminta fasilitasi dari BK3D biasanya menggunakan manajemen yang digunakan oleh BK3D juga. Pernah ada satu pengalaman, ada satu CU bernama CU Pusapa dulu tidak bergabung di bawah BK3D. Manajemennya kemudian hancur lebur. Setelah bergabung di BK3D, manajemen diperbaiki dan disupport. Sekarang perkembangannya sangat pesat. Jadi kalau CU mau maju, maka bergabung di BK3D saja.

Kalau di bank untuk menghindari kredit macet dilakukan quality control terhadap produksi. Apakah CU berbuat seperti itu juga?
Ya. Jadi untuk mencegah kredit macet, orang yang mulai terlambat mencicil utang sebulan, dua bulan didatangi untuk diberi pengertian dan sebagainya. Kalau bisa ada proses untuk membantu yang bersangkutan. Ada komunikasilah sehingga walaupun terlambat sedikit, dia kemudian mencicil dua kali lipat dari itu. Jadi quality controlnya ada. Kita mengontrol anggota secara seksama setiap minggu. Setiap Sabtu, petugas kita turun dan membina.

Kita mempunyai menteri keuangan, menteri ekonomi, dan pejabat Bank Indonesia. Apakah mereka sudah mendengar keberhasilan ini?
Mereka mengetahui sebenarnya. Mungkin mereka sedang berpikir mengapa bisa berkembang begitu.

Kalau dari cerita tadi sepertinya semua berjalan dengan lancar. Apakah ada atau tidak kendala-kendala di lapangan?
Banyak kendala. Waktu awal membangun CU, banyak orang menyamakan dengan koperasi biasa, padahal citra koperasi itu sendiri sudah buruk. Untuk membangun CU juga sangat berat pada saat itu. Tapi setelah masyarakat mulai merasakan manfaatnya, mulailah berkembang. Awalnya dari mulut ke mulut akhirnya berkembang seperti sekarang. Mungkin orang melihat keberhasilan CU lalu berminat. Kendala lain, ada juga kredit macet, misalnya, ketika bertemu dengan orang yang bandel. Tapi CU sendiri tidak perlu khawatir karena mempunyai jaringan international, yaitu World Credit Union Organization (WCUO).

Jadi BK3D tadi adalah anggota dari sebuah jaringan internasional tersebut.
Betul.

Di mana pusat WCUO?
Sepengetahuan saya berpusat di Amerika.

Dari sampai sejauh ini yang teman-teman sudah capai, apa harapan kepada masyarakat pada umumnya?
Saya berharap CU bisa dimiliki oleh masyarakat Indonesia karena basis CU betul-betul masyarakat ke bawah. Dalam kondisi kita sekarang yang susah, saya pikir CU satu-satunya solusi yang bisa kita manfaatkan sebagai lembaga keuangan milik masyarakat.

Bagaimana caranya jika ada kelompok masyarakat ingin mengetahui informasi CU?
Bisa menghubungi BK3D, juga bisa membuka www.kalimantanreview.com Di situ ada rubrik CU dan tinggal membuka CU Pancur Kasih. Nanti ada informasi kantor dan alamat. Yang jelas BK3D adalah lembaga resmi untuk pelatihan dan sebagainya untuk umum. Terbuka untuk semua bangsa, suku, agama.

Jadi kita semua bisa ikut pelatihan-pelatihan.
Bisa. Sekarang juga sudah banyak yang datang dari provinsi lain untuk pelatihan dan difasilitasi sama BK3D. Misalnya, kelompok muslim Muara Pesisir dan CU kelompok Melayu juga ikut BK3D.

Jadi, selain sebagai lembaga mikro kredit, lembaga ini juga dapat menyatukan berbagai macam unsur masyarakat.
Iya. Satu tambahan lagi, pelopor CU untuk wilayah Kalbar adalah Anselmus Robertus (AR) Mecer. Dia sangat getol mengembangkan dan memfasilitasi CU yang mau berdiri. Dia yang giat ke wilayah-wilayah lain. Kalau ada kelompok masyarakat yang ingin mendirikan CU maka kontak saja dulu BK3D untuk minta fasilitasi dan cara pengembangannya termasuk manajemennya. []

Thursday, October 18, 2007

AMC Landak Bentuk Tim Hingga Pedesaan

Borneo Tribune, Ngabang


Tim Akil-Mecer Kabupaten Landak siap merebut suara pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, 15 November 2007. Perebutan suara dengan 3 calon gubernur dan wakil gubernur lain, meraih suara maksimal, bukan tanpa alasan. Mengingat Tim Akil-Mecer Kabupaten Landak yang tergabung dalam Akil Mochtar Centre (AMC), sudah terbentuk tim hingga pedesaan.

“Bila nantinya suara pasangan HM Akil Mochtar–AR Mecer bisa meraih suara dari level yang ditargetkan, ini merupakan kebangaan kita bersama, dimana masyarakat mau berkerjasama dalam hal memberikan dukungan suara dengan tulus kepada pasangan serasi ini, ” kata Ketua AMC Landak Nico Andasputra, kemarin di Hotel Hanura Ngabang.

Menurutnya, pasangan Akil-Mecer memiliki visi dan pemikiran ideal untuk membawa perubahan bagi Kalbar ke depan yang lebih baik. Masyarakat Kabupaten Landak, terutama tim AMC akan all out memenangkan pasangan Akil-Mecer pada Pemilu Gubernur/Wakil Gubernur mendatang di wilayah Bumi Intan bersama mesin politik yaitu partai-partai di Kabupaten Landak, maka masyarakat dan jajaran partai politik di daerah itu akan bekerja maksimal untuk menangkan Akil-Mecer,” kata pimpinan majalah bulanan lokal Kalbar ini.

Ketika ditanya berapa target kemenangan Akil-Mecer di wilayah Landak, pria kelem tak merincinya namun dia meyakini pasangan Akil-Mecer, masyarakat Landak akan mendukungnya.

Menurut Niko sapaan akrabnya, Akil maupun Mecer bukanlah sosok asing bagi masyarakat Kalbar, Akil saat ini masih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009, sementara itu Mecer adalah bapak CU Modern telah memberikan sumbangsih yang besar bagi pembangunan daerah ini, terutama dalam visi dan misi salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan akan membuat rakyat menjadi investor bagi dirinya sendiri, sehingga istilah miskin kedepan tidak ada lagi di Kalimanan Barat. Yang terpenting katanya lagi, satukan langkah, lakukan perubahan.

Niko mengajak, kepada seluruh kontenstan, melakukan Pemilu secara elegan, tidak menjelakkan salah satu pasangan, tidak melakukan money politic, jangan melakukan cara-cara kekerasan seperti menghasut, atau mengintimidasi. “Tidak ada gunanya bila melakukan hal-hal negatif seperti itu, yang rugi kita semuanya,” pinta Niko seraya menambahkan, meng-counter isu menyesatkan pasangan Akil-Mecer, bahwa selebaran gelap, maupun sms ke sms, adalah tidak benar.

Justru, kata Niko, perbuatan itu segaja dilakukan ingin menjatuhkan kridibilitas pasangan kuat Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar tersebut. “Biarlah Tuhan yang akan memberikan ganjaran perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu, barang siapa menanam angin, akan menuai badai,” kata Niko.

Kesiapan Akil maju sebagai Calon Gubernur, telah dibuktikannya dengan selalu hadir di setiap kesempatan di hadapan AMC di Kalbar maupun masyarakat, termasuk di AMC Landak, belum lama lalu di Hotel Hanura Ngabang. Pasangan nomor urut tiga pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur ini punya record fantastis telah mengunjunggi 1.260 desa dan itu tidak dimiliki oleh pasangan lainnya yang mau mendengar keluhan rakyat, serta merespon aspirasi masyarakat, seperti infrastruktur, kesehatan, kemiskinan, pendidikan, ekonomi, kelistrikan, termasuk masalah lingkungan.

Ketika ditanya soal isu menyesatkan bagi pasangan Akil-Mecer? Akil mengakui isu kerap kali dijumpai di tengah-tengah masyarakat, namun, isu itu dianggapinya secara bijaksana. “Sebelum maju sebagai calon, isu macam-macam, tapi sekarang sedikit. Perahu saya dan Pak Mecer dikatakan perahunya tidak cukup, pak Mecer tidak bekerja, justru itu salah besar. Malah kami semakin kuat dan kokoh, telah dinyakan maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut tiga,” jawab Akil Mochtar, ketika didampinggi H. Hadari Majri. (Humas AMC).

Wednesday, October 10, 2007

Relawan Perubahan Siap Memenangkan Akil-Mecer

Pontianak Post
Rabu, 10 Oktober 2007


RELAWAN : Akil Mochtar foto bersama dengan pengurus Relawan Perubahan, setelah organisasi sayap tersebut beraudiensi dengannya di sekretariat AMC Jalan Trunojoyo Nomor 24 D Pontianak. (FOTO: BUDI MIANK) Pontianak,- Daya tarik pasangan Akil Mochtar-A.R. Mecer semakin menguat dalam pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. “Magnet” yang datangnya dari masyarakat itu mencerminkan bahwa pasangan ini layak memenangkan pemilihan kepala daerah secara langsung yang diselenggarakan 15 November mendatang.

Setelah mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, kini terbentuk beberapa organisasi sayap guna pemenangan pasangan Akil Mochtar-A.R. Mecer seperti Akil Fans Club, Serbu (Solidaritas Rakyat untuk Perubahan). Awal Ramadhan lalu, terbentuk sebuah organisasi sayap yang mendeklarasikan diri dengan nama Relawan Perubahan.

Menurut Ketua Relawan Perubahan, Hasanuddin, pada prinsipnya organisasi ini didirikan untuk pememangan pasangan Akil Mochtar-A.R. Mecer. Soalnya, pasangan ini mengusung misi dan program yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik menuju Kalbar yang unggul, kompetitif, dan sejahtera.

“Kami lihat program-program beliau berdua sangat mendasar untuk menyelesaikan berbagai persoalan dasar masyarakat Kalbar. Seperti listrik, air bersih, infrastruktur lainnya (jalan dan jembatan), dan penghasilan masyarakat. Bagaimana pun juga Pak Mecer sebagai pendamping Pak Akil, kita tahu beliau adalah pakar dan pelaku ekonomi kerakyatan yang bekerja secara profesional. Kedua figur ini mampu mewujudkan keinginan masyarakat. Untuk itulah kenapa kita rela berkorban melebur ke dalam organisasi ini guna mendukung pasangan calon Gubernur baru itu,” papar Hasanuddin.

Kata Hasanuddin, pada prinsipnya mungkin prinsip semua orang, untuk mendukung figur pemimpinnya sampai sukses meraih kemenangan. Begitu pula Relawan Perubahan yang berkorban demi perubahan yang terjadi di Kalbar, yang rela berkorban mendukung figur Akil Mochtar-AR Mecer.

Menurut dia lagi, ide awal pembentukan Relawan Perubahan berasal dari dirinya bersama teman-temannya untuk mendukung pasangan Akil Mochtar-A.R. Mecer menjadi Gubernur baru. Karena tidak ada wadah sebagai medianya, mereka melebur diri membentuk Relawan Perubahan. Organisasi sayap pendukung Akil Mochtar-A.R. Mecer yang satu ini berasal dari berbagai elemen masyarakat. Ada dari berbagai individu organisasi profesi, pegawai negeri sipil, dan tentu anggotanya lintas parpol, serta tidak menyekat-nyekat SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

”Jadi, yang melebur ke dalam organisasi ini, adalah siapa saja yang menginginkan pasangan Pak Akil-Pak Mecer memang. Tentu dengan cara rela berkorban dan berjuang. Dengan kolaborasi para pendukung, kami yakin pasangan ini memang,” jelas Hasanuddin yang dibenarkan Wakil Ketua Martinus HM. Mawardi dan penasihat Drs. Amran.

Sebagai awal bergeraknya Relawan Perubahan di Kota Pontianak, kemudian menyebar ke seluruh Kalbar. Strukturnya: Relawan Perubahan kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan sampai ke RT. Perjuangan Relawan Perubahan ini tidak sampai di sini saja. Organisasi ini akan berlanjut menjadi organisasi sosial guna berkorban untuk kepentingan rakyat. “Kepada masyarakat yang ingin bergabung, silakan menghubungi kami di sekretaritat Jalan Hijas No. 4 Pontianak,” kata Hasanuddin. (mnk)

Tuesday, October 9, 2007

Jadikan Rakyat Investor Terbesar

Pontianak,- Calon Gubernur Kalimantan Barat HM Akil Mochtar SH MH, Kamis (4/10) mengunjungi masyarakat Dusun Masuka, Kelurahan Kapuas Kanan Hilir, Kecamatan Sintang. Surau Nurul Iman menjadi tempat silaturahmi yang berlangsung sangat sederhana tersebut.

Kendati berlangsung sederhana, pertemuan itu meninggalkan kesan yang mendalam. Tak heran, jika warga sangat mendukung langkah Akil Mochtar untuk maju dalam pilkada mendatang. “Akil itu figur yang sangat sederhana. Dia tidak segan berbaur dengan masyarakat kecil. Kami sangat ingin pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat,” kata seorang warga di desa itu.

Di hadapan warga, Akil mengajak untuk memastikan diri terdaftar sebagai pemilih sehingga bisa menggunakan hak pilihnya. “Mari kita menyambut pemilihan gubernur ini penuh dengan damai. Gunakan hak pilih dengan cerdas untuk memilih pemimpin yang benar-benar dekat dengan rakyat,” katanya.

Jika belum terdaftar, Akil yang berpasangan dengan AR Mecer ini mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan kepada pejabat di desanya. Haruslah, kata dia, dihindari gesekan politik yang bisa melahirkan konflik antarmasyarakat itu sendiri.

Ia mengungkapkan, Kalbar yang sangat luas ini membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami karakteristik daerah. Tentu saja mereka yang sangat rajin turun ke daerah mendekatkan diri dengan masyarakat, sehingga merasakan apa yang dialami oleh rakyat. “Dengan turun langsung, bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.

Akil yang masih duduk di Komisi III DPR RI ini mengatakan, pembangunan di Kalbar tidak merata sehingga membuat daerah ini menjadi yang termiskin di Pulau Kalimantan. Kemiskinan itu diukur dari tiga hal: tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan tingkat pendapatan rakyat yang semakin menurun.

“Saat ini telah terjadi penurunan tingkat pendapatan masyarakat secara terus menerus, sehingga daya beli menjadi turun. Ditambah lagi harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal, membuat mayoritas masyarakat, terutama di daerah pedalaman yang akses transportasinya sulit, sangat kesulitan untuk keluar dari kemiskinan,” katanya.

Karena itu, rakyat harus bisa membawa dirinya keluar dari kemiskinan yang dialaminya. Pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan haruslah digalakan, sehingga rakyat bisa menjadi investor bagi dirinya sendiri.

Dalam pertemuan itu, Akil juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan surau Nurul Iman. “Jangan dilihat besarnya bantuan itu, tapi keikhlasan saya untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas keimanan,” ujarnya. (mnk)

(Pontianak Post, 9 Oktober 2007)

AMC Sintang-Melawi Siap Menang

Sintang,- Tim Akil Mecer Kabupaten Sintang siap memenangkan pasangan Akil Mochtar-AR Mecer dalam Pemilu Gubernur Kalbar pada 15 November 2007. Berbagai kegiatan sudah dilaksanakan untuk mensosialisasikan pasangan tersebut kepada masyarakat.


Ketua Tim Akil Mecer Sintang, Achmad Sutarmin mengatakan, tim yang dibentuk hingga ke pedesaan. “Kita siap untuk meraih sebanyak mungkin suara di Sintang. Kami butuh dukungan semua rakyat, agar pasangan ini bisa menang,” ungkap Sutarmin di Sintang, kemarin.

Ketua DPC PBB Kabupaten Sintang ini menambahkan, rakyat Kalbar sangat menginginkan sebuah perubahan dalam pembangunan. Tak heran, jika visi misi yang diusung pasangan Akil-Mecer sangat tepat untuk menjawab keinginan masyarakat tersebut.

“Rakyat sudah lama hidup dalam kemiskinan. Perubahan ke arah yang lebih baik sangat harus dilakukan. Ke depan, tidak ada lagi rakyat yang miskin. Melalui pemberdayaan ekonomi yang berbasis kerakyatan akan membuat rakyat menjadi investor bagi dirinya sendiri,” papar Sutarmin, “hal itu hanya ada dalam diri Akil dan Mecer.”

Pun begitu dengan Tim Akil-Mecer di Kabupaten Melawi. Mereka sudah siap untuk menggolkan kedua figur yang sangat dekat dengarn masyarakat tersebut. Apalagi, Akil adalah salah satu sosok yang berjasa memperjuangkan Melawi menjadi kabupaten, ketika masih duduk di Komisi II DPR RI periode 1999-2004.

“Kami sudah konsolidasi internal. Kami sudah bertekad akan memenangkan pasangan ini. Akil-Mecer sangat layak untuk memimpin Kalbar pada lima tahun mendatang,” kata Abang Tajudin, salah satu Tim Akil-Mecer di Nanga Pinoh, kemarin.

Akil Mochtar juga meluangkan waktunya untuk bertatap muka langsung dengan kader AMC di Kabupaten Sintang. Dalam pertemuan singkat dan sederhana, sekali lagi Akil menegaskan perjuangan untuk membawa perubahan dalam masyarakat Kalbar menjadi tanggungjawab semua orang.

“Kita sudah lama hidup dalam kemiskinan. Mari kita bersama-sama menyatukan langkah untuk melakukan sebuah perubahan. Tentu saja ke arah yang lebih baik. Saya mengajak semua kader untuk bersama-sama mewujudkan perubahan di daerah ini,” ungkapnya.

Akil-Mecer yang telah memiliki nomor urut tiga dalam Pemilu Gubernur Kalbar itu sudah mengunjungi lebih dari 1.260 desa sangat memahami kondisi masyarakat. Mulai dari ketiadaan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga persoalan lingkungan.

Kader yang mengikuti pertemuan itu siap untuk memenangkan pasangan yang merakyat ini. Apalagi Akil-Mecer memiliki program yang sangat berpihak kepada rakyat, seperti sertifikasi gratis bagi lahan petani, mewujudkan wajib belajar 12 tahun, perbaikan sarana dan prasaran sekolah, juga peningkatan kesejahteraan guru. (mnk)

(Pontianak Post, 8 Oktober 2007)

Friday, October 5, 2007

Akil dan Safari Ramadhan

Sambas,- USAI training of trainer (TOT) Tim Kampanye Akil Mochtar-A.R. Mecer se-Kabupaten Sambas, sorenya Akil melanjutkan Safari Ramadhannya ke Pondok Pesantren (Pontren) M. Basiuni Imran. Di Pontren yang berlokasi di pinggir jalan raya Sambas-Subah itu, Akil disambut pimpinan pontren Izuwardi dan para ustadz maupun ustadzah.

Bagi Akil, Pontren M. Basiuni Imran tidak asing baginya. Ia beberapa kali bersilaturahmi di sana. Kali terakhir ayah dua anak itu bertandang ke pontren yang cukup modern tersebut belum genap dua bulan lalu. Setiap ke sana, Akil selalu membawa buah tangan. Ia tak sungkan-sungkan membantu pembangunan pontren dan membiayai pengiriman santi mondok ke pontren yang terkenal seperti ke Pontren Gontor.

Sebelum acara buka puasa bersama dengan 1.000 kaum dhuafa di halaman pontren, Akil didaulat memberikan sambutan. Katanya, esensi acara buka bersama dengan kaum dhuafa itu, sudah saatnya sesama umat Muslim saling membantu. Dan ulurkan tangan bagi yang memiliki kemampuan kepada orang-orang yang nasibnya belum beruntung.

“Di hadapan kita masih banyak masyarakat yang perlu perhatian. Kita mesti dapat menolong saudara-saudara kita dari berbagai persoalan yang dihadapi komunitas masyarakat miskin di Kalbar itu. Kita mesti gunakan rezeki dari Allah, sekecil apapun yang bisa kita perbuat,” pintanya.

Buka puasa bersama yang menghadirkan calon Gubernur Kalbar Akil Mochtar, Senin (1/10) itu diselenggarakan berkat kerja sama Pontianak Post dengan Dompet Ummat. Hadir dari Pontianak Post diwakili Divisi Event Budi Darmawan dan dari Direktur Dompet Ummat Viryan Azis, SE, MM. Acara buka puasa bersama pun dilanjutkan shalat Maghrib di masjid pontren.

Sepulangnya Safari Ramadhan jalur pantura itu, besoknya Akil sudah berada di Masjid Al-Qautsar, Dusun Sekip II, Desa Sungai Kunyit Hulu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak. Tidak mudah memang untuk tiba di desa yang berjarak enam kilometer dari Sungai Kunyit Laut tersebut. Jalan yang dilewati berlubang-lubang, lagi pula sempit. Dengan begitu waktu tempuh hampir setengah jam.

Akhirnya rombongan Akil tiba dengan selamat. Di masjid yang cukup megah, Akil disambut Ustadz Pathuh yang tidak lain adalah Ketua Yayasan Pendidikan Islam Sibyan Sungai Kunyit Hulu. Ada pula KH. Baidhowi yang sehari-harinya pimpinan Pontren Asy-Sura Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh. Tampak hadir Ustadz Solihin dan Ketua Tim Kampanye Akil Mochtar-A.R. Mecer Kabupaten Pontianak Khoufon Akhalik, dan lebih dari lima ratus jemaah Masjid Al-Qoutsar.

Ustadz Pathuh mempersilahkan KH. Baidhowi memberi pengantar, mewakili tuan rumah. Kyai yang sebelumnya memimpin shalat Tarawih, itu bilang figur M. Akil Mochtar= orang pilihan yang cerdas dan terpuji. merupakan pemimpin Kalbar yang diharapkan umat agar membawa daerah ini ke arah yang lebih baik, keluar dari pelbagai persoalan seperti kemiskinan dan keterbelakangan.

“Sudah saatnya Kalbar dipimpin oleh Pak Akil Mochtar yang berpasangan dengan Pak Mecer. Kami tidak meragukan pasangan calon gubernur nomor 3 ini, dengan moto Satukan Langkah Lakukan Perubahan itu,” kata Baidhowi, sembari menunjukkan tiga jari layaknya salam metal anak-anak muda. Akil yang berada di sampingnya pun tersenyum sipu.

Giliran Akil memberi sambutan. Intinya, jika Kalbar mau maju sejajar dengan provinsi lain di Indonesia, pilihlah pemimpin yang amanah. Ia komit memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya, dan ia tidak korupsi. Soalnya, korupsi menurut Akil, merupakan penyakit yang amat berbahaya dan membawa daerah ini ke jurang penderitaan yang lebih dalam.

“Jangan-jangan anggaran pun disunat sekian persen untuk memperkaya diri, dan bisa juga untuk dana kampanyenya,” duga pengarang buku Memberantas Korupsi: Efektivitas Sistem Pembalikan Beban Pembuktian dalam Gratifikasi itu. (*mnk)

(Sumber: Pontianak Post, 6 Oktober 2007)

Safari Ramadhan Gaya Akil

Pontianak,- TAK lama memang H. M. Akil Mochtar mengunjungi pesantren dan panti asuhan Yayasan Tarbiyah Islamiyah (Yasti) Singkawang. Sekitar setengah jam di sana menyampaikan kata sambutan dan menyerahkan bantuan, calon Gubernur Kalbar dengan nomor urut 3 ini, pamit. Soalnya, Akil ditunggu masyarakat Desa Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, untuk berbuka puasa bersama.

“Alhamdulillah, pesantren dan panti asuhan Yasti ini sekilas saya lihat sudah maju. Semoga yang sudah maju ini bertambah maju,” pesan Akil kepada H. Thamrin Sabri, Ketua Yasti Singkawang, sembari berlalu menuju mobilnya. Bagi H. Thamrin, pesan Akil seperti itu menjadi pemantik untuk lebih memajukan pesantren dan panti asuhannya. Apalagi yang menyampaikan pesan itu adalah calon yang didukungnya dalam Pemilu Gubernur mendatang.

Rombongan Akil Mochtar mesti bergegas memacu mobilnya menuju Desa Sungai Kelambu. Sekitar 40 menit, rombongan tiba di kediaman sahabatnya: Deni, Kades Sungai Kelambu. Ternyata, di rumah yang cukup megah untuk ukuran orang desa di sana, telah menunggu tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, para pejabat Kecamatan Tebas, ratusan warga dan puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Singkawang yang hendak perpisahan setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Acara berbuka puasa ini semakin nikmat tatkala tuan rumah menyuguhkan kue-kue dan makanan kegemaran Akil. Ada agar-agar, kue lapis, sri muka lauk, dan sebagainya. Bahkan Fikri, reporter TVRI yang mengikuti rombongan ini, amat doyan menyantap sri muka lauk. “Baru ini kali saya menemukan kue seperti itu. Ternyata enak,” ungkap reporter bertubuh jangkung tersebut, kepada Berita AMC.

Perjalanan Safari Ramadhan Akil Mochtar di jalur pantura ini benar-benar padat. Setelah mengunjungi Sungai Kelambu, sesampainya di penginapan Hotel Pantura Jaya, Sambas, Akil telah ditunggu Tim Kampanye Akil-Mecer Kabupaten Sambas yang dikoordinir Minhani. Bagi Akil yang terbiasa bekerja keras sampai larut malam baik ketika sebagai pengacara maupun sebagai Anggota DPR-RI, waktu benar-benar dimanfaatkannya. Maklum Minhani dan kawan-kawan hendak menjumpainya akan berkoordinasi soal TOT (training of trainer) Tim Kampanye Kabupaten Sambas yang hendak digelar besok harinya, Senin (1/10).

“Rencana TOT besok akan diikuti sekitar 600 orang. Mereka berasal dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Sambas,” ungkap Minhani, kepada Akil. Minhani benar, ketika diadakan TOT, peserta yang hadir membludak. TOT dibuat dua gelombang. Soalnya, tempat pertemuan tidak sanggup menampung apabila dibuat satu gelombang. Gelombang pertama, adalah para peserta yang berasal dari kecamatan-kecamatan yang jauh dari Kota Sambas. Seperti Kecamatan Sajingan, Subah, Jawai, Jawai Selatan, Tekarang, Paloh, Teluk Keramat, dan Kecamatan Sajad. Sedangkan gelombang kedua, berasal dari Kecamatan Selakau, Pemangkat, Semparuk, Tebas, Sebawi, dan Kecamatan Sambas. “Sehari sebelum TOT, peserta dari Sajingan sudah datang ke Sambas dan bermalam di Sekretariat AMC,” ungkap Minhani lagi.

Peserta TOT tampak antusias. Mereka disuguhkan pemutaran film perjuangan pasangan Akil Mochtar-A.R. Mecer, berdurasi 50 menit. Setelah itu mereka bertatap muka langsung dengan calon Gubernur Kalbar yang didukungnya. Akil memberi arahan dan masukan kepada peserta yang sebagian besar sudah dikenalnya, serta ia memberi bingkisan Lebaran. Di tengah memberi arahan itu, masuk ke ruang pertemuan Bupati Sambas Ir. H. Burhanuddin yang hendak menjumpai Akil.

Safari Ramadhan calon gubernur yang satu ini memang jauh hari telah merencanakan di seluruh Kabupaten/Kota di Kalbar. Ia sudah berkeliling jengkal demi jengkal tanah di provinsi ini baik saat Safari Ramadhan, reses, dan silaturahmi. Apalagi Kabupaten Sambas, sudah tak asing bagi Akil karena almarhum ibunya berasal dari sana.(bersambung)

Gaya Akil Bersafari Ramadhan

SINGKAWANG - CALON Gubernur Kalbar H.M. Akil Mochtar memulai Safari Ramadhannya di Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas. Dipilihnya jalur Pantura sebagai jalur pertama tahun ini mengulangi kegiatan yang sama dua tahun lalu yang ditutup di jalur Selatan Kabupaten Ketapang.

USAI Shalat Subuh Ahad, 30 September, bergegas Toyota Land Cruiser warna hijau yang ditumpangi calon Gubernur Kalbar H.M. Akil Mochtar, tancap gas menuju ke Kota Singkawang. Sebab, pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadual yang diagendakan oleh Panitia Zikir, Shalat Istiharah, dan peringatan Nuzulul Qur’an, acara sudah mesti dimulai.

Akil yang didampingi penceramah kondang KH. Hadari H. Majri, datang tepat waktu. Sesaimpainya di Masjid Agung yang terletak di Jalan Firdaus Singkawang, rombongannya telah ditunggu sekitar 3.000 majelis zikir. Tidak ada rebana, juga tanjidor, menyambut kedatangan bakal Gubernur Kalbar periode 2008-2013 itu. Akil disambut Ketua Panitia Hj. Ernawati, imam masjid, dan awak Akil Mochtar Centre (AMC) Kota Singkawang. Dan acara pun dikemas sangat sederhana.

Acara pertama dimulai dengan pelantunan ayat suci Al-qur’an. Usai itu, Ketua Panitia Hj. Ernawati yang biasa disapa Hj. Nana menyampaikan laporannya. Majelis zikir yang hadir se-Kota Singkawang sebanyak itu dikoordinir oleh dirinya, Ust. Yahya, Ust. Haris, dan Ust. Effendi, serta undangan seluruh masjid dan mushola. Majelis Zikir amat antusias dengan kehadiran dari sosok seorang Akil Mochtar yang memperhatikan umat.

Bagi Hj. Nana, sosok Akil tidak asing baginya dan juga masyarakat Kota Singkawang. Sekitar tiga bulan lalu, Akil bersilaturahmi dengan majelis zikir yang dipimpin Hj. Nana di sebuah masjid Sekip Lama. ”Tipe pemimpin seperti Pak Akil inilah yang dibutuhkan masyarakat Kalbar. Beliau amanah. Misalnya, jika ia berjanji datang, maka ditepati janjinya. Beliau mengakomodir semua kepentingan, bukan saja kepentingan umat Islam, juga umat lainnya,” jelas ibu yang murah senyum itu.

Dalam sambutannya, Akil mengatakan, banyak syarat menjadi seorang pemimpin. Salah satunya mestilah amanah. ”Kalau perlu, dicari pemimpin jika shalat malam menangis guna memikirkan rakyatnya yang masih banyak miskin dan terbelakang seperti yang dialami rakyat Kalbar sekarang ini,” ungkap Calon Gubernur yang sederhana ini.

Akil hanya sekitar 15 menit memberi sambutan. Berikutnya uraian hikmah Nuzulul Qur’an disampaikan KH. Hadari H. Majri. Dalam uraiannya, Anjang – biasa penceramah agama ini disapa –, pada intinya menekankan agar kitab suci umat Islam ini hendaknya dibaca, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena Qur’an memberikan petunjuk kepada manusia untuk dapat berada di jalan yang lurus dalam menempuh kehidupan ini. ”Al-qur’an bukan hanya sekadar menjadi pajangan atau hiasan dinding,” pinta penceramah yang juga Ketua I LPTQ Kalbar itu.

KH. Hadari pula yang memimpin Shalat Istiharah, seusai Shalat Zuhur, yang diikuti ribuan jemaah. Dengan shalat Istiharah itu semoga Allah memberikan pemimpin (Kalbar) yang dikehendakinya.

Safari Ramadhan Akil tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Jika tahun lalu ia naik masjid satu ke masjid yang lain dan menyelenggarakan pengobatan gratis serta sunatan massal, tahun ini selain naik masjid ke masjid, juga bertatap muka dengan tim kampanyenya dalam pelatihan TOT (training of trainer). Sebanyak 200 peserta TOT se-Kota Singkawang dan dua kecamatan di pesisir Kabupaten Bengkayang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Tim Kampanye Akil-Mecer di sebuah hotel di jantung Kota Singkawang. Mereka antusias mengikuti training guna pemenangan idolanya.

Selain itu, usai TOT, Akil menyempatkan diri mengunjungi panti-panti di Kota Amoi. Panti pertama yang dikunjunginya adalah Yayasan Al-Amin yang terletak di Jalan Pramuka Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah. Di panti yang amat minim fasilitas guna menampung anak yatim, piatu, fakir miskin dan orang jompo itu, Akil diterima Ketua Yayasan Drs. Djailani Idris dan Kepala Panti Matjuri.

Lokasi panti berikutnya yang didatangi Akil yakni Yayasan Tarbiyah Islamiyah (Yasti) Singkawang. Di yayasan yang terletak di Jalan R.A. Kartini ini ia disambut Ketua Yayasan H. Thamrin Sabri dan para ustadz-ustadzah, serta 80 anak panti. Akil benar-benar tahu istimewa. (*)

Thursday, October 4, 2007

Dari Salat Istiharah, Kunjung Panti, Sampai TOT

Borneo Tribune dan Pontianak Post, 4 Oktober 2007

* Safari Ramadan Gaya Akil Mochtar (Bagian I)

Calon Gubernur Kalbar H.M. Akil Mochtar memulai Safari Ramadan di Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas. Dipilihnya jalur Pantura sebagai jalur pertama tahun ini, mengulangi kegiatan yang sama dua tahun lalu. Dan, ditutup di jalur Selatan Kabupaten Ketapang.

Usai Salat Subuh, Ahad, 30 September 2007, bergegas Toyota Land Cruiser warna hijau yang ditumpangi calon Gubernur Kalbar, H. M. Akil Mochtar, tancap gas menuju ke Kota Singkawang. Sebab, pada pukul 10.00 WIB, sesuai jadwal yang diagendakan oleh Panitia Zikir, Salat Istiharah, dan peringatan Nuzulul Qur’an, acara sudah mesti dimulai.

Akil didampingi penceramah kondang, Ustadz H Hadari H. Majri. Rombongan datang tepat waktu. Sesaimpainya di Masjid Agung yang terletak di Jalan Firdaus Singkawang, rombongan telah ditunggu sekitar 3.000 orang majelis zikir. Tidak ada rebana dan tanjidor menyambut kedatangan bakal Gubernur Kalbar periode 2008-2013, itu. Akil disambut Ketua Panitia Hj. Ernawati, imam masjid, dan awak Akil Mochtar Centre (AMC) Kota Singkawang. Acara pun dikemas sangat sederhana.

Acara pertama dimulai dengan melantunkan ayat suci Alquran. Usai itu, Ketua Panitia Hj. Ernawati yang biasa disapa Hj. Nana menyampaikan laporannya. Majelis zikir yang hadir se-Kota Singkawang itu, dikoordinir oleh dirinya, Ust. Yahya, Ust. Haris dan Ust. Effendi, serta undangan seluruh masjid dan mushola. Majelis Zikir amat antusias dengan kehadiran sosok Akil Mochtar. Yang peduli dan memperhatikan umat.

Bagi Hj. Nana, sosok Akil tidak asing baginya dan juga masyarakat Kota Singkawang. Sekitar tiga bulan lalu, Akil bersilaturahmi dengan majelis zikir yang dipimpin Hj. Nana di sebuah masjid Sekip Lama, Singkawang. ”Tipe pemimpin seperti Pak Akil inilah yang dibutuhkan masyarakat Kalbar. Beliau amanah. Misalnya, jika ia berjanji datang, maka ditepati janjinya. Beliau mengakomodir semua kepentingan. Bukan saja kepentingan umat Islam, juga umat lainnya,” jelas ibu yang murah senyum itu.

Dalam sambutannya, Akil mengatakan, banyak syarat menjadi seorang pemimpin. Salah satunya mesti amanah. ”Kalau perlu, dicari pemimpin, jika salat malam menangis guna memikirkan rakyatnya yang masih banyak miskin dan terbelakang. Seperti dialami rakyat Kalbar sekarang ini,” kata calon Gubernur yang sederhana ini.

Akil memberi sambutan sekitar 15 menit. Berikutnya, uraian hikmah Nuzulul Qur’an disampaikan KH. Hadari H. Majri. Dalam uraiannya, Anjang –penceramah agama ini biasa disapa– pada intinya menekankan, agar kitab suci umat Islam hendaknya dibaca, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada manusia, untuk dapat berada di jalan lurus dalam menempuh kehidupan ini. ”Al-qur’an bukan hanya sekadar menjadi pajangan atau hiasan dinding,” kata penceramah yang juga Ketua I LPTQ Kalbar itu.

KH. Hadari pula yang memimpin Salat Istiharah, seusai Salat Zuhur. Salat tersebut diikuti ribuan jemaah. Dengan salat Istiharah itu, peserta memohon, semoga Allah memberikan pemimpin (Kalbar) yang dikehendakinya.

Safari Ramadan Akil tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun lalu. Tahun lalu, ia naik masjid satu ke masjid lain dan menyelenggarakan pengobatan gratis serta sunatan massal. Tahun ini, selain naik masjid ke masjid, juga bertatap muka dengan tim kampanyenya dalam pelatihan TOT (training of trainer). Sebanyak 200 peserta TOT se-Kota Singkawang dan dua kecamatan di pesisir Kabupaten Bengkayang, mengikuti kegiatan. Yang diselenggarakan Tim Kampanye Akil-Mecer, di sebuah hotel di jantung Kota Singkawang. Mereka antusias mengikuti training guna pemenangan idolanya.

Selain itu, usai TOT, Akil menyempatkan diri mengunjungi panti-panti di Kota Singkawang. Panti pertama yang dikunjunginya adalah, Yayasan Al-Amin di Jalan Pramuka, Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah. Di panti yang amat minim fasilitas guna menampung anak yatim, piatu, fakir miskin dan orang jompo itu, Akil diterima Ketua Yayasan, Drs. Djailani Idris dan Kepala Panti Matjuri.

Lokasi panti berikutnya yang didatangi Akil yakni Yayasan Tarbiyah Islamiyah (Yasti) Singkawang. Di yayasan yang terletak di Jalan R.A. Kartini ini, ia disambut Ketua Yayasan H. Thamrin Sabri dan para ustadz-ustadzah, serta 80 anak panti. Akil benar-benar tamu istimewa. (AMC) □

Wednesday, October 3, 2007

Akil Mochtar Akan Hadiri Seminar Pendidikan STAIN

Borneo Tribune, 3 Oktober 2007


Calon gubernur Kalbar, HM Akil Mochtar, MH mengatakan akan menghadiri seminar pendidikan Islam di Kalimantan Barat menurut perspektif calon pemimpin Kalbar yang diselenggarakan Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STAIN Pontianak, Sabtu 6 Oktober mendatang.


“Alhamdulillah Bapak Akil Mochtar sudah menyatakan kepastiannya hadir dalam seminar itu,” kata Edi Kurnanto, M.Pd, Panitia Seminar dalam releasenya kemarin.


Menurut Edi kepastian hadirnya Akil Mochtar dalam seminar ini disampaikan langsung kepada panitia ketika menerima surat permohonan menjadi pembicara beberapa hari lalu.


“Kami, panitia, menyampaikan penghargaan atas kesediaan beliau,” tambahnya.


Sementara itu mengenai dua calon lain yang diminta tampil dalam seminar itu yakni calon Nomor 1 Usman Ja’far dan calon Nomor 2 Oesman Sapta belum memberikan konfirmasinya, sekalipun surat sudah diserahkan beberapa waktu lalu. “Kita akan hubungi lagi mereka, apakah bersedia atau tidak berbicara di dalam seminar itu,” ungkap Edi.


“Tetapi kita berharap mereka bersedia meluangkan waktunya datang ke kampus. Sekaligus untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki perhatian pada pengembangan pendidikan, seperti yang dikatakan kepada publik selama ini,” tambahnya.


Dikatakan Edi, seminar yang menampilkan calon pemimpin Kalbar ini akan diikuti oleh civitas akademika STAIN Pontianak, para guru agama Islam, dan pengurus organisasi Islam. Jumlah peserta diperkirakan lebih 100 orang.


Edi juga mengingatkan calon kandidat tidak perlu merasa khawatir jika tampil di forum itu karena forum diselenggarakan bukan untuk menguji pandangan dan pendapat, apalagi untuk mendebat.


“Kita ingin orang mendengar pandangan calon pemimpin mereka mengenai pendidikan Islam –khususnya pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan budi pekerti. Bukan untuk mendebat,” katanya.


Para calon akan ditampil secara terpisah dalam tiga sesi. Maksudnya agar setiap orang bisa mengungkapkan pandangan dan pendapatnya secara lebih mendalam. Pada gilirannya setiap peserta seminar mendapat wawasan mengenai pendidikan agama Islam, sekaligus memiliki bahan untuk pertimbangan pada saat pemilihan 15 November kelak.


Seminar Pendidikan Islam di Kalimantan Barat dari Perspektif Calon Pemimpin Kalbar adalah seminar ke-6 yang diselenggarakan dalam rangka Seminar Satu Dasawarsa STAIN Pontianak (1997-2007).


Sebelumnya sudah dilaksanakan seminar Sumbangan UKM Terhadap Perkembangan STAIN Pontianak, Pengabdian pada Masyarakat STAIN Pontianak, Sejarah Islam di Kalimantan Barat, 10 Tahun Program Studi dan Jurusan di STAIN Pontianak, Pendidikan Islam di Kalbar. Bahan-bahan seminar akan diterbitkan dalam bentuk buku yang akan diluncurkan pada puncak peringatan 10 Tahun STAIN Pontianak akhir tahun ini. (Release Panitia Seminar).

AMC Siap Menangkan Akil di Sambas

Sambas,- Koordinator Akil Mochtar Centre (AMC) Kabupaten Sambas Minhani SE, menegaskan bahwa mereka siap memenangkan Akil-Mecer di bumi Serambi Mekkah ini. "Berbagai infrastruktur pendukung telah disiapkan untuk meraih kemenangan tersebut. Mohon doa dan dukungan masyarakat tentunya," ujarnya dua hari lalu, saat pelatihan saksi dan tim kampanye yang dihadiri oleh seluruh desa se Kabupaten Sambas, di Hotel Pantura Jaya Sambas.

Tingginya animo para relawan yang juga tim sukses yang mengikuti kegiatan tersebut, ungkap Minhani, menjadi tolok ukur bagi mereka untuk membuat sebuah estimasi tentang perolehan dukungan. "Insya Allah, semua teman-teman yang dilatih sudah berkomitmen untuk langsung bekerja ketika kembali ke desa masing-masing," jelasnya.

Pelatihan sehari yang digelar AMC Kabupaten Sambas, Senin (1/10), sedikitnya dihadiri 750 peserta, yang datang dari berbagai kalangan. Mulai dari pengurus parpol, tokoh masyarakat, aktivis LSM, pengusaha, pemuda, nelayan, dan sejumlah elemen lainnya.

HM Akil Mochtar dan timnya juga berkesempatan hadir diaca tersebut untuk menyampaikan pengarahan. Termasuklah Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, juga sempat mampir ke lokasi acara dan menyempatkan diri memantau kegiatan pelatihan yang berlangsung seharian itu.

Minhani menyambut baik berbagai elemen yang telah memberikan apresiasi yang besar terhadap pasangan Akil-Mecer yang diusung oleh koalisi beberapa partai. "Semoga apa yang Kita harapkan selama ini agar Kalbar segera berubah, bisa tercapai. Mudah-mudahan dengan Gubernur baru kelak memberi harapan baru juga bagi provinsi yang masih tertatih bangkit dari keterpurukannya ini," paparnya.

HM Akil Mochtar SH MH, yang juga hadir diacara pelatihan tim sukses dari berbagai desa se Kabupaten Sambas, mengatakan agar semangat untuk adanya perubahan di Kalbar terus terpatri di sanubari. "Kita harus cepat bangkit dari keterpurukan yang ada sekarang ini," ajaknya kepada para relawan yang siap memenangkan dirinya di Kabupaten Sambas tersebut.

Satu hal yang dipesankan Akil kepada tim pendukungnya tersebut agar tetap menjaga sportivitas dalam perhelatan demokrasi ini. Aturan yang sudah ditentukan, kata anggota Komisi III DPR RI menambahkan, hendaknya benar-benar diperhatikan. "Dan jangan lupa, sedapat mungkin hindari pergesekan. Pemilu Gubernur yang berkualitas harus menjadi impian Kita bersama," pesannya.(r/*)

(Pontianak Post, 3 Oktober 2007)

Monday, October 1, 2007

Bazar Akil-Mecer

Pontianak,- Bazar murah yang digelar Tim Bazar Akil-Mecer benar-benar diserbu masyarakat. Seluruh kebutuhan bahan pokok yang dibazarkan ludes. Terminal Oplet Pal Empat, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak pun berubah menjadi pasar dadakan. Bazar murah ini dibuka langsung oleh Calon Gubernur Kalbar HM Akil Mochtar SH MH, Sabtu (29/9).

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Winarno di Pontianak, kemarin, bazar ini untuk membantu keluarga-keluarga yang kurang mampu. Karena harga-harga kebutuhan bahan pokok semakin melambung. “Kita pakai kupon untuk menghindari terjadinya spekulan. Niat kita ingin membantu warga yang kurang mampu,” kata Winarno.

Ada 12 orang tim yang dikerahkan untuk menyebarkan kupon tersebut. Ssetiap satu kupon diberikan batas maksimal dalam pembelian kebutuhan rumah tangga yang dibazarkan. “Ini murni untuk membantu masyarakat kurang mampu,” ujarnya.

Kebutuhan bahan pokok yang dibazarkan benar-benar jauh dari harga pasar. Gula dengan stok 3,5 ton hanya dijual seharga Rp4.000 per kilogramnya, terigu dengan stok 1,5 ton juga dijual Rp4.000 per kilogram, minyak goreng dengan stok 1.500 liter dijual denggan harga Rp7.500 per liter, telur dengan stok 10.000 butir dijual Rp500 per butir, sedangkan mentega sejumlah 2.000 bungkus dijual Rp1.500 setiap bungkusnya.

Akil Mochtar, calon Gubernur Kalbar mengatakan, kehidupan masyarakat sudah sangat sulit. Tingkat pendapatan semakin rendah, sehingga kemampuan daya beli juga semakin rendah. “Bazar ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Saya kira kegiatan sosial ini perlu mendapat dukungan semua pihak,” kata calon gubernur nomor urut tiga tersebut.

Akil yang berpasangan dengan AR Mecer, penggagas CU Pancur Kasih ini mengatakan, masyarakat membutuhkan pemimpin yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada daerah. “Masyarakat haruslah dilibatkan dalam proses pembangunan, sehingga kebutuhan mereka bisa terpenuhi,” katanya.

Akil juga sangat prihatin dengan kualitas sumber daya manusia di Kalbar. Tingkat pendidikan masih rendah. Mayoritas warga Kalbar masih tamatan sekolah dasar. Pada masa mendatang, katanya, paradigma wajib belajar haruslah diubah. Tak cukup dengan sembilan tahun, haruslah 12 tahun. (mnk)

(Pontianak Post, 1 Oktober 2007)

Dzikir di Masjid Agung

Singkawang,- Calon Gubernur Kalimantan Barat, HM Akil Mochtar SH MH, Ahad (30/9) kemarin menghadiri zikir akbar di Masjid Agung Singkawang yang dilaksanakan oleh Forum Zikir Singkawang.

Ketika memberikan sambutan, Akil memaparkan soal kepemimpinan. Menurut dia, masyarakat hendaknya jangan salah memilih pemimpin. "Pilihlah pemimpin yang cerdas yang mampu membawa perubahan di Kalbar ini. kita masih menyaksikan masyarakat belum menikmati apa yang harus diperoleh mereka," kata Akil di depan jamaah yang dipadati ribuan umat Islam terutama kaum ibu.

Akil juga berpesan dalam pelaksanaan pemilu kepala daerah nanti, sebelum memilih hendaknya umat Islam melaksanakan sholat tahajjud sehingga menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani dan tidak salah pilih.

"Jika salah pilih, maka berakibat lima tahun mendatang," kata dia. Usai memberikan sambutan, langsung dilanjutkan dengan siraman rohani dalam rangka nuzulul quran yang disampaikan Drs H Hadari H Madjri. Banyak yang disampaikan dai ini kepada umat Islam yang hadir dari berbagai kalangan ini.

Usai siraman rohani dilanjutkan dengan zikir bersama. Zikir langsung dipandu oleh Hadari dan diikuti ribuan jamaah. "Zikir ini untuk mendekatkan diri kita kepada Allah dan mohon agar Singkawang diberkahi oleh Allah," kata Hadari.

Usai zikir bersama, dilanjutkan dengan sholat zuhur dan sholat sunat hajat. Sholat hajat sendiri diimani oleh HB Rasnie yang juga Ketua MUI Kota Singkawang dan Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin Singkawang. Sebelum pelaksanaan sholat hajat, Rasnie menuntun agar para jamaah dalam sujud untuk berdoa kepada Allah, apa yang akan dimintai.

"Silahkan jamaah berdoa ketika bersujud. Nanti, sujudnya agak lama," kata Hasnie. Usai sholat hajat jamaah pun bubar, sementara Akil Mochtar Centre (AMC) Singkawang menggelar kegiatan pelatihan di Hotel Khatulistiwa dan dilanjutkan perjalanan ke dua panti asuhan di Singkawang dan berbuka puasa di Sungai Kelambu Kecamatan Tebas. (zrf)

(Pontianak Post, 1 Oktober 2007)